29.3 C
Jakarta

Indonesia Diminta Berhati-hati Menerima Pengungsi Afghanistan

Artikel Trending

AkhbarNasionalIndonesia Diminta Berhati-hati Menerima Pengungsi Afghanistan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Indonesia diyakini bakal menerima pengungsi Afghanistan dengan mengatasnamakan kemanusiaan. Pemerintah diminta tak sekadar menerima dan menampung para pengungsi.

“Kalau kita membantu itu hati-hati, bahwa jangan sampai kita kena serbuan orang atau pengungsi, kemudian kita tidak bisa handle,” kata pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk ‘Kembalinya Taliban, Politik Kawasan, dan Laut Cina Selatan’, Minggu, 22 Agustus 2021.
Menurut Connie, Indonesia mesti menempatkan para pengungsi di pulau bagian terluar. Penggunaan alat komunikasi juga mesti dibatasi.

Hal itu, kata Connie, untuk mencegah pengaruh ideologi terhadap masyarakat Indonesia. Sebab, tidak ada yang mengetahui sepenuhnya karakter dari pengungsi Afghanistan.

“Facebook, WhatsApp, Instagram, YouTube, itu kalau dengan sistem terstruktur, sistematis masif mereka bisa memengaruhi pikiran orang kita untuk seolah-olah membela Afghanistan,” ujar Connie.

Di sisi lain, dia juga mendorong pemerintah tidak terlibat langsung menyikapi konflik di Afghanistan. Indonesia diharapkan menunggu momentum yang tepat untuk bersikap.

BACA JUGA  Said Aqil Siradj Sebut Islam Tidak Mengenal Radikalisme

“Mending kita nunggu saja. Antara pilihan politik kita pemerintahan yang legitimasi atau pemerintah baru akan dibentuk,” ujar Connie.

Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menyebut Indonesia berperan sebagai mediator terhadap konflik Afghanistan. Namun, tak melupakan kepentingan nasional di Indonesia.

Khususnya, kata Farhan, munculnya bibit radikalisme yang mengancam ketahanan nasional. Bibit itu dinilai berpotensi muncul dengan melihat kesuksesan Taliban mengambil alih Kota Kabul, Afghanistan.

“Salah satu yang saya khawatirkan dalam waktu dekat adalah bangkitnya sel-sel tidur radikalisme yang terinspirasi keberhasilan Taliban,” ucap Farhan.

Afghanistan kembali jatuh ke tangan Taliban setelah kelompok militan tersebut sempat terdepak dari kekuasaan oleh pasukan Amerika Serikat sekitar 20 tahun lalu. Kondisi di negara tersebut memanas karena sebagian kelompok masyarakat takut mendapat pembalasan dari Taliban.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru