29.2 C
Jakarta

Idulfitri: Rajut Silaturahmi dengan Sikap Toleran Antarumat Beragama

Artikel Trending

KhazanahTelaahIdulfitri: Rajut Silaturahmi dengan Sikap Toleran Antarumat Beragama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Hari Raya Idulfitri 1445 H sudah selesai. Kemarin (10/4) adalah momentum yang sangat dirindukan oleh semua umat Muslim sebab menjadi salah satu waktu yang sangat istimewa. Tradisi mudik, menjadi salah satu keunikan yang kita temui saat menjelang Idulfitri. Silaturahmi kepada keluarga adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu dengan keluarga jauh, yang sudah lama tidak berjumpa.

Perayaan Idulfitri tahun ini sangat sejuk. Karena Hari Raya Idulfitri tahun ini hampir sama dirayakan oleh semua kelompok agama di Indonesia. Setidaknya tidak ada perbedaan yang cukup besar dalam perayaan kali ini dalam waktu perayaan. Berkumpul dan saling berminta maaf adalah momentum yang selalu dirayakan dan ditunggu oleh masyarakat Muslim.

Di samping itu, Hari Raya Idulfitri dirayakan oleh seluruh masyarakat Muslim di dunia. Sehingga kebahagiaan itu tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia, melainkan masyarakat Muslim di dunia. Menyadari fakta ini, menjadikan momentum Idulfitri sebagai momen kebahagiaan universal, rasanya tidak keliru karena semua masyarakat Muslim di dunia menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Potret Kerukunan Antarumat Agama

Namun, di balik dari kerinduan berkumpul bersama keluarga setelah sekian lama, karena berpisah oleh jarak dan waktu, yang bisa kita tuntaskan pada Idulfitri, ada beberapa momentum perayaan Idulfitri yang bertebaran di media sosial untuk kita syukuri.

Pertama, salat Idulfitri yang digelar di Malang, tepatnya Masjid Agung Kota Malang. Alih-alih berada di depan masjid, lapangan yang dijadikan salat Id untuk masyarakat berada di depan Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Kayutangan. Kedua lokasi gereja dan masjid ini berdekatan sehingga karena padatnya masyarakat yang mengikuti salat Id berada di halaman gereja.

BACA JUGA  Paradoks Toleransi: Kita Tidak Boleh Toleran Terhadap HTI, Perusak NKRI

Dalam beberapa potret yang terlihat di media sosial, kerumunan masyarakat yang sedang salat Id memenuhi setiap sudut halaman hingga jalanan di sekitar gereja. Gereja dengan dinding berwarna cokelat tampak berdiri gagah di belakang umat Islam yang sedang khusyuk melaksanakan salat Id.

Gambaran ini sebenarnya sudah lama terjalin. Namun, melihat video pelaksanaan salat Id yang bertebaran di media sosial, rasanya memberikan kedamaian di mata. Potret kerukunan antarumat beragama menjadi salah satu kekayaan yang seharusnya kita sadari bersama untuk terus dirawat oleh masyarakat Indonesia.

Kedua, momentum Idulfitri di Semarang. Bikkhu Medhacitto dan umat Buddha Vihara Dhamma Sasana Kenteng, Semarang memberikan ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri kepada saudara sesama Muslim di Masjid Baitul Aziz, Krajan, Kenteng. Video berkumpulnya umat Buddha dengan masyarakat Muslim ini adalah potret kerukunan yang perlu terus dijaga dan menggambarkan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Merajut silaturahmi pada perayaan Idulfitri disertai sikap toleransi antarumat beragama merupakan aktivitas yang perlu diulang supaya menjadi pelajaran dan tradisi bagi bangsa di masa yang akan datang. Wallahu A’lam.

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru