27.6 C
Jakarta
Array

Hambanya Siapa? (Bagian I)

Artikel Trending

Hambanya Siapa? (Bagian I)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Selepas Ramadhan, beberapa Ustadz mengingatkan agar kita tidak berhenti beribadah, sebab ditengarai ada orang-orang yang menghentikan ibadahnya begitu Ramadhan usai.

Hamba Ramadhan dan Hamba Allah

Sebelumnya, menjelang bulan Ramadhan, sering kita saksikan perubahan orang-orang di sekitar kita. Perubahan itu bisa terjadi dalam wujud perkataan, perbuatan maupun  cara berpakaian. Pada umumnya kita bisa melihat bahwa orang-orang berubah menjadi lebih shaleh atau lebih shalehah.

Fenomena penuhnya masjid-masjid pada saat shalat wajib, terutama shalat Isya,  di bulan Ramadhan menguatkan kesan bahwa tingkat keshalehan kaum Muslimin meroket. Belum lagi para wanita muslimah banyak yang mulai menutup kepalanya, baik yang “full closure” maupun yang setengah hati. Al Qur’an mulai banyak dipegang dan dibaca kembali. Terkadang ada juga yang dengan bercanda mengatakan tingkat keshalehannya bertambah karena di bulan Ramadhan selalu merindukan adzan Maghrib!

Secara keseluruhan, keshalehan kaum Muslimin di bulan Ramadhan meningkat jika dibandingkan dengan sebelum Ramadhan. Namun sayangnya, ternyata keshalehan ini hanya terjadi di bulan Ramadhan saja.

Selepas Idul Fithri, Masjid kembali kehilangan sebagian besar jamaah yang biasanya memenuhi Masjid di bulan Ramadhan. Sebagian wanita muslimah juga kembali ke mode pakaian yang tidak memenuhi kriteria syari’at. Al Qur’an kembali disimpan di lemari buku. Demikian juga, adzan Maghrib bukan lagi menjadi saat yang dirindukan kedatangannya.

Kejadian-kejadian seperti inilah yang membuat beberapa Ulama menyebut adanya orang-orang yang menjadi Hamba Ramadhan, yaitu orang-orang yang hanya beribadah kepada Allah SWT pada bulan Ramadhan.

Oleh karenanya, para Ustadz merasa perlu mengingatkan kembali kepada kaum Muslimin bahwa manusia adalah Hamba Allah SWT. Kewajiban beribadah bukanlah terbatas pada bulan Ramadhan saja, melainkan sepanjang masa. Salah satu alasannya adalah firman Allah SWT dalam surat Adz Dzaariyaat ayat 56 yang artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Ayat tersebut menegaskan bahwa ibadah manusia kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta adalah kondisi awal yang menjadi alasan penciptaan manusia. Maka ibadah tersebut tetap wajib dilaksanakan selama hidupnya, tanpa batasan waktu tertentu.

Hamba Separuh Ramadhan

Kategorisasi kaum Muslimin menjadi dua macam manusia, Hamba Allah SWT dan Hamba Ramadhan, menyisakan satu persoalan untuk dibahas.

Persoalan ini timbul dari fenomena yang terjadi, yaitu bahwa tingginya tingkat keshalehan kaum Muslimin di bulan Ramadhan sebenarnya tidak berlangsung secara penuh selama bulan Ramadhan. Banyak diantara kaum Muslimin yang menunjukkan keshalehannya hanya pada awal Ramadhan saja. Ada sekelompok kaum Muslimin yang bisa bertahan dalam keshalehan sampai pertengahan Ramadhan. Ada pula yang keshalehannya naik-turun secara drastis di bulan Ramadhan.

Salah satu kejadian yang sering disinggung sebagai pertanda turunnya tingkat keshalehan dalam bulan Ramadhan adalah “kemajuan“ shaf dalam shalat. Yang dimaksud tentu saja bukan peningkatan kebaikan, melainkan justru penurunan jumlah jamaah shalat sehingga jumlah shaf pun berkurang drastis, dari yang meluber ke serambi masjid, menjadi berkurang, semakin “maju” mendekati Imam. Beberapa kawan secara bergurau mengatakan bahwa sebagian jamaah shalat sudah “memindahkan shafnya ke pusat-pusat perbelanjaan”.

Jika demikian halnya, apakah kaum Muslimin yang hanya beribadah di sebagian bulan Ramadhan patut disebut sebagai Hamba Separuh Ramadhan? Jika tidak bisa, kaum Muslimin yang demikian patut dilabeli sebagai Hambanya Siapa?

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Artikel Terkait

Artikel Terbaru