26.6 C
Jakarta

Gebrakan Suhardi dalam Pencegahan Terorisme di Kampus Harus Dilanjutkan

Artikel Trending

AkhbarDaerahGebrakan Suhardi dalam Pencegahan Terorisme di Kampus Harus Dilanjutkan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

 Harakatuna.com. Bandung-Komjen Pol Suhardi Alius, resmi digantikan Komjen Pol Boy Rafli Amar. Beberapa waktu lalu ia resmi dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dilantiknya kepala baru diharapkan dapat membuat trobosan baru dalam pencegahan Terorisme serta penangannya.

Pergantian itu mengakhiri kepemimpinan empat tahun Suhardi Alius yang dinilai telah mencatatkan prestasi emas. Dia mengusung program-program penanggulangan terorisme terutama cara-cara soft approach atau smart power.

Penilaian itu disampaikan oleh Rektor Universitas Widyatama (UTama) Bandung, Obsatar Sinaga.

Menurutnya, ada beberapa prestasi emas selama empat tahun memimpin BNPT. Pertama, sebagai orang kampus, ia menilai Suhardi Alius adalah seorang penggebrak masuknya pencegahan di lingkungan kampus. Hal ini adalah langkah yang spektakuler.

Sebelumnya, ujarnya, banyak kampus yang dicap menjadi salah satu tempat penyebaran radikal terorisme. Kini bisa dilihat sendiri, hampir seluruh kampus di Indonesia, sudah melakukan program pencegahan paham radikal terorisme.

“Mulai dari proses seleksi mahasiswa, pegawai, dosen, bahkan rektor juga harus bersih dari paham-paham itu. Itu semua berkat gebrakan pak Suhardi yang rajin keliling kampus seluruh Indonesia, memberikan pemahaman dan pembekalan pencegahan terorisme dan wawasan kebangsaan,” papar Obsatar dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/5/2020).

Langkah Penangaanan Radikalisme di Kampus

Obsatar menyebut, program pencegahan di kampus mencatat dua langkah spektakuler, yaitu diterima kalangan kampus. Paparan wawasan kebangsaan dan pencegahan radikalisme dan terorisme berhasil memberikan pemahaman tentang pentingnya pengetahuan tersebut. “Terutama, dalam menyelamatkan generasi muda, dan umumnya seluruh kalangan kampus dari penyebaran paham-paham kekerasan tersebut,” katanya.

Seperti diketahui, pada 2018 lalu, Museum Rekor Indonesia (Muri) memberikan penghargaan kepada Suhardi Alius sebagai pemegang rekor memberikan kuliah umum tentang Resonansi Kebangsaan dan Bahaya Tentang Radikalisme dan Terorisme di depan 75.075 mahasiswa.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua Muri Jaya Suprana. Itu baru 2018, bila dijumlahkan 2019, jumlah itu bisa menjadi dua kali lipatnya.

Guru besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung ini tak heran dengan penghargaan itu. Pasalnya, sebagai seorang pejabat negara dan polisi, Suhardi Alius memiliki nyali besar masuk ke lingkungan kampus. Dan ia ternyata bisa diterima dan berhasil merangkul kalangan kampus dalam mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme.

https://www.www.harakatuna.com/bnpt-sebut-malang-rentan-terpapar-radikalisme.html

“Bukan main itu Pak Suhardi. Bahkan berdiri cukup lama selama memberikan paparan, selama tiga jam lho. Rata-rata kita kasih waktu dua jam, tetapi mahasiswa maunya tanya jawab, akhirnya tiga jam baru selesai. Saya benar-benar harus memberikan apresiasi dengan kinerja beliau,” ungkap Prof Obi, panggilan karibnya.

BACA JUGA  Tokoh Lintas Agama Kalimantan Barat Perkuat Toleransi untuk Rawat Kerukunan

Pencegahan Terorisme dan Radikalisme Selama Masa Suhardi

Selain program pencegahan di kampus, Prof Obi juga menilai, BNPT juga berhasil meredam penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia online, melalui program Duta Damai Dunia Maya.

Menurutnya, keberadaan duta damai dunia maya yang digagas Suhardi Alius, mampu merangkul anak muda untuk aktif membantu melakukan pencegahan radikalisme dan terorisme di dunia maya, terutama media sosial.

Secara umum, Prof. Obi menilai, selama menjabat Kepala BNPT, Suhardi Alius bisa dibilang istimewa. Karena beliau mempersonifikasikan seorang Kepala BNPT yang sangat persuasif, sehingga tindakan-tindakannya pun lebih persuasif dan bersahaja. Selain itu tindakannya pun banyak menyentuh kemanusiaan.

Ia menilai, apa yang dilakukan Suhardi bisa menghapus, bahkan mungkin meminimalisasi dan mengeliminasi perasaan-perasaan dendam dari kelompok teroris kepada Polri. Tentunya apa yang dilakukan Suhardi Alius telah membawa dampak yang bagus.

Sentuhan kemanusiaan itu, lanjut Obsatar, sangat efektif. Buktinya sudah banyak mantan teroris yang kini telah sadar, bahkan mau menjadi membantu BNPT dalam melakukan program deradikalisasi. Bahkan, Suhardi berhasil menginisiasi pembangunan masjid dan pesantren untuk anak-anak mantan teroris di Lamongan dan Deli Serdang.

“Coba saja dilihat belakangan ini, kan menurun sekali gerakan terorisme itu. Artinya pembinaan yang dilakukan seperti deradikalisasi dan langkah-langkah persuasif cukup menyentuh kelompok-kelompok tersebut. Dan mereka merasa bahwa kalau Pak Suhardi datang dianggap sebagai saudara, bukan sebagai aparat,” tuturnya.

Boy Rafli dan Peluang Perbaikan Kinerja BNPT

Untuk itu, Obsatar berharap, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar akan membawa BNPT lebih baik lagi pada masa mendatang.

Ia yakin, Boy Rafli Amar yang memiliki rekam jejak mentereng dengan pernah menjadi Humas Polri, Kapolda, dan lain-lain, telah menyiapkan program-program untuk BNPT yang lebih baik.

“Saya kira pak Boy Rafli kalau berhadapan dengan massa, karena beliau sudah biasa berhadapan dengan wartawan, dia akan lebih hebat,” ungkapnya.

Intinya, Obsatar berharap dengan segala kepiawaianya, Boy Rafli akan bisa lebih baik lagi memfungsikan BNPT sebagai lembaga persuasif, yang kemudian akan bisa meredam dan sekaligus melakukan pembinaan atau mengantisipasi terhadap munculnya gerakan-gerakan terorisme dan radikalisme di Indonesia.

“Program yang telah dilakukan Pak Suhardi sangat baik, tetapi kita yakin Pak Boy Rafli dengan perspektif yang berbeda, dengan sudut pandang yang berbeda, akan lebih baik dari Pak Suhardi Alius. Dia pasti akan pelajari dulu apa saja yang dilakukan, dan setelah itu dia pasti akan tahu mana cara untuk tampil lebih baik lagi,” pungkas Obsatar.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru