31.2 C
Jakarta
Array

Etika Komunikasi dengan Pemimpin

Artikel Trending

Etika Komunikasi dengan Pemimpin
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dahulu para sahabat memanggil Nabi saw dengan panggilan, wahai Muhammad, wahai Abul Qasim (Bapaknya Qasim), atau wahai Ibnu Abdillah (putera Abdullah). Kemudian turunlah QS al-Nur [24]: 63. Seketika itu panggilan berubah menjadi wahai Nabi Allah, wahai Rasulullah. Demikian al-Suyuthi –dalam Lubâb al-Nuqûl– menukil riwayat Abu Nuʻaim dari Ibnu Abbas.

لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا قَدْ يَعْلَمُ اللهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (63)

Kita biasanya memanggil teman sesama hanya untuk urusan pribadi. Sedangkan Rasul saw memanggil kita untuk maslahat umum, masalah umat hingga hari kiamat. Larangan Allah swt untuk memanggil Nabi saw langsung dengan namanya ini merupakan sebuah penegasan terhadap apa yang telah dicontohkan-Nya dalam Al-Quran. Allah swt dalam Al-Quran tidak pernah memanggil Nabi Muhammad saw hanya dengan namanya saja. Padahal Allah swt memanggil para rasul dalam Al-Quran langsung kepada namanya. Tentu tidaklah pantas kita langsung njangkar (memanggil langsung namanya) kepada Nabi saw padahal Allah swt tidak pernah melakukannya. Ini merupakan larangan yang dibarengi dengan teladan dari Allah swt sebagaimana perintah dan teladan-Nya dalam bersalawat kepada Nabi Muhammad saw.

Pesan QS al-Nur [24]: 63 berkenaan dengan komunikasi verbal yang terjadi antara seorang guru dengan murid ataupun antara orang tua dengan anaknya. Dalam kaitannya dengan sosiologi nilai ini senafas dengan konsep down to earth sociology (interaksi sosial yang bersifat praktis, realistis) semisal hubungan dokter dengan juru rawat atau konsep the sociology of everyday life seperti interaksi pasien dan perawat.

Pembedaan cara menyapa, bahasa dan gaya bicara ini tentu didasarkan pada status yang disandang oleh keduanya. Tentu sekali lagi ini kaitannnya dengan attitude bukan kesempatan, dan hak kewajiban. Jika etika dikesampingkan tentu akan hilang nilai moral yang telah dibangun oleh Nabi Muhammad saw. [Ali Fitriana]

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru