27.8 C
Jakarta

Eks Napiter di Maluku Komitmen Perangi Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahEks Napiter di Maluku Komitmen Perangi Radikalisme
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Maluku – Sejumlah mantan narapidana Teroris (Napiter) di Maluku insaf. Napiter binaan Detasemen Khusus (Densus) 88 AT Polri, TNI dan Kesbangpol itu berkomitmen perangi faham radikalisme.

Mereka menyampaikan ikrar setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan melawan radikalisme, intoleransi dan terorisme usai upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia di Lapangan Merdeka Ambon, Kamis (17/8/2023).

Saat ini, eks Napiter itu tergabung dalam satu yayasan, yakni yayasan Maluku Merah Putih yang diketuai oleh Utomo alias Ayah.

Mewakili sejumlah eks Napiter, Utomo mengaku bersyukur bersyukur, dia beserta kawan-kawannya bisa merasakan euforia kemerdekaan bersama masyarakat.

Bagi dia, atensi dan kehormatan yang diberikan kepada mantan Napiter untuk ikut bersama-sama dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI menjadi satu kebanggaan tersendiri.

“Ini sangat sakral bagi kami. Kami merasa dianggap sebagai bagian dari NKRI, karema selama ini kalau boleh jujur, kami selalu dipandang sebelah mata oleh masyarakat,” kata Utomo.

BACA JUGA  Gubernur Jambi Ajak Eks JAS dan Eks Napiter Cintai NKRI

Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) itu mengaku, kehadiran mereka dalam upacara HUT RI, tentu semakin menumbuhkan rasa kebangsaan dan kepemilikan terhadap NKRI dan meninggalkan paham-paham radikal dan teroris yang sebelumnya dijalani.

Kata dia, kesalahan di masa lalu merupakan bagian dari kehidupan mereka. Saat ini fokus menata kembali kehidupannya dan masa depan yang lebih bermanfaat.

Dia mengajak warga yang masih tergabung dalam organisasi radikal untuk kembali sadar meninggalkan faham tersebut dan kembali bersatu dalam bingkai NKRI.

“Ayo tinggalkan faham radikalisme dan terorisme. Mari menjaga perdamaian dan menghilangkan stigma negatif di masyarakat dan juga pemerintah,” ungkapnya.

Utomo juga berharap, di usia ke-78, Indonesia bisa Merdeka dari segala faham radikalisme. Melepas semua pemikiran kekerasan, dan berbalik untuk bersama-sama membela NKRI, memupuk rasa perdamaian, kesatuan dan persatuan di Indonesia khususnya di Maluku untuk Indonesia maju.

“Mari bersama perangi intoleransi, radikalisme dan terorisme dari wilayah Maluku demi Indonesia maju,” seru Utomo.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru