26.8 C
Jakarta

Edukasi Bahaya Radikalisme Harus Dilakukan di Segala Sektor

Artikel Trending

AkhbarDaerahEdukasi Bahaya Radikalisme Harus Dilakukan di Segala Sektor
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima tawaran eks anggota ISIS dan eks narapidana terorisme untuk membantu mengkampanyekan program deradikalisasi yang digalakkan pemerintah Jateng.

Febri Ramdani, warga asal Depok, Jawa Barat bersama kedua orang eks narapidana terorisme (napiter) warga Semarang yakni Nur alias Hariyanto dan Badawi Rahman alias Yusril berkesempatan menyambangi rumah dinas Ganjar di Puri Gedeh Semarang, Senin (9/3/2020).

Ganjar pun berniat mengajak ketiganya berkeliling ke sekolah-sekolah di Jateng untuk mengedukasi tentang bahaya radikalisme. “Nanti saya undang untuk berkeliling ke sekolah-sekolah yang ada di Jawa Tengah. Untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak muda tentang bahaya radikalisme,” ucap Ganjar.

Menurut Ganjar, cerita dan pengalaman orang-orang yang pernah terlibat gerakan radikalisme sangatlah penting. Hal itu dapat berguna sebagai benteng untuk mencegah masyarakat terjerumus dalam gerakan itu.

“Saya memang butuh banyak cerita, pengalaman dari orang-orang yang pernah terlibat. Dari cerita dan pengalaman itu, saya bisa mengerti metode yang mereka gunakan, cara mempengaruhi hingga apa yang harus dilakukan untuk menangkal,” kata Ganjar.

Ganjar menyebut, selama ini dirinya memang selalu menggandeng para kombatan yang pernah terlibat gerakan radikalisme untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

BACA JUGA  Polres Bangka Selatan Tangkal Paham Radikalisme

“Saya memang ingin teman-teman ini membantu kami dalam upaya deradikalisasi. Sampaikan pada masyarakat, bahwa apa yang pernah dilakukan itu salah, dan masyarakat diberikan warning bagaimana paham-paham ini masuk dalam kehidupan mereka sehari-hari,” tutupnya.

Sementara itu, Febri melihat bahwa Ganjar selama ini sangat konsen terhadap upaya deradikalisasi. Upaya-upaya pencegahan paham radikal sangat kuat dilakukan di Jawa Tengah.  Untuk itu, dirinya ingin berbagi pengalaman dan membantu Ganjar dalam upaya deradikalisasi agar lebih efektif.

“Saya harap bisa membantu deradikalisasi yang dilakukan Pak Ganjar. Mudah-mudahan bisa menebus kesalahan saya selama ini,” ujarnya.

Febri pun menuangkan kisah perjalanannya selama 300 hari di Suriah yang ditulis dalam buku berjudul 300 Hari di Bumi Syam: Perjalanan Seorang Mantan Pengikut ISIS.

Febri Ramdani warga asal Depok, Jawa Barat bersama kedua orang eks narapidana terorisme (napiter) warga Semarang yakni Nur alias Hariyanto dan Badawi Rahman alias Yusril.

Febri menceritakan kisah perjalanannya selama 300 hari di Suriah yang ditulis dalam buku berjudul 300 Hari di Bumi Syam: Perjalanan Seorang Mantan Pengikut ISIS.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru