Harakatuna.com – Begini fenomena domestifikasi perempuan oleh aktivis khilafah:
- Domestikasi perempuan bermakna pengiburumahtanggaan, suatu paham yang menempatkan perempuan sebagai makhluk yang hanya berperan dalam urusan kerumahtanggaan saja.
- Pengiburumahtanggaan ini sebenarnya agak kompleks, karena di sisi lain, posisi perempuan sebagai ibu yang mengandung, melahirkan dan menyusui (kodrat) dibenturkan oleh konstruksi sosial yang menempatkan mereka sebagai penanggung jawab pekerjaan domestik.
- Pada abad 21 ini, para aktivis khilafah semakin menunjukkan pengaruhnya dengan militansi anggota yang semakin kuat. Sasaran kaderisasinya adalah orang yang masih awam ilmu agama.
- Mereka menganggap para perempuan yang aktif di ruang publik, berkarir atau belum menikah karena masih fokus terhadap pengembangan diri sebagai demoralisasi perempuan yang secara umum diartikan sebagai kemerosotan spiritualitas tatanan masyarakat.
- Narasi yang mereka sampaikan selalu menjadikan perempuan sebagai makhluk kedua dan tidak melihat kemanusiaan perempuan, yang seharusnya berdaya sebagai manusia pada umumnya.
- Baik perempuan atau laki-laki yang menjadi aktivis khilafah, mereka memiliki pemahaman serupa dalam melihat perempuan lainnya di luar aktivis khilafah, yakni mendomestifikasi dan melemahkan peran mereka.