32.1 C
Jakarta
Array

Ditangkap di Malaysia, ISIS Rencana Serang Gereja Yogyakarta

Artikel Trending

Ditangkap di Malaysia, ISIS Rencana Serang Gereja Yogyakarta
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kuala Lumpur – Kepolisian Malaysia menyebut dua warganya yang ditangkap terkait sel militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merencanakan serangan terhadap gereja-gereja di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Keduanya juga diduga berencana menyerang tempat ibadah warga minoritas di Malaysia.

Inspektur Polisi Jenderal Abdul Hamid Bador yang merupakan Kepala Kepolisian Malaysia sebelumnya mengungkapkan bahwa dua dari tiga terduga militan ISIS yang ditangkap pada Selasa (14/5) waktu setempat, pernah belajar merakit bom bersama Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Yogyakarta tahun 2018 lalu.

Disebutkan juga oleh Abdul Hamid, seperti dilansir The Star dan AFP, Jumat (17/5/2019), bahwa kedua tersangka asal Malaysia bernama Muhammad Syazani Mahzan (27) dan Muhamad Nuurul Amin Azizan (27), yang disebut sebagai pakar bom ini, pernah melakukan pengintaian terhadap sejumlah gereja di Yogyakarta.

“Kedua tersangka telah meninjau sejumlah gereja di Yogyakarta, Indonesia untuk melancarkan serangan,” sebut Abdul Hamid dalam pernyataannya.

Tidak disebut lebih lanjut berapa lama dua tersangka asal Malaysia itu berada di Yogyakarta dan kapan mereka kembali ke Malaysia.

Dua tersangka asal Malaysia itu ditangkap di Kuala Muda, Kedah pada Selasa (14/5) waktu setempat. Abdul Hamid menyatakan bahwa keduanya ditangkap setelah menyerahkan diri ke polisi, usai keluarga mereka bersedia bekerja sama dengan otoritas Malaysia.

Ditambahkan Abdul Hamid dalam pernyataannya bahwa salah satu tersangka juga berencana menyerang tempat ibadah di Malaysia.

“Muhammad Syazani juga berencana untuk menargetkan sebuah tempat ibadah non-Muslim di Malaysia melalui sebuah serangan bom bunuh diri,” ungkap Abdul Hamid dalam pernyataannya.

Selain dua tersangka asal Malaysia, polisi Malaysia juga menangkap satu warga negara Indonesia (WNI) pada hari yang sama. WNI bernama Nuruddin Alele alias Fatir Tir (34) itu ditangkap di Banting, Selangor dan disebut sebagai anggota sel ‘kawanan serigala’ terkait ISIS yang dicurigai merencanakan serangan teror dan pembunuhan saat bulan suci Ramadhan.

Kepolisian Malaysia menyebut Nuruddin Alele diradikalisasi setelah dikenalkan dengan ideologi ISIS saat dia dipenjara selama 5 tahun di Surabaya. Tidak disebut lebih lanjut pelanggaran hukum apa yang membuatnya dibui.

Dilatih Merakit Bom oleh JAD

Dua dari tiga terduga militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang ditangkap Kepolisian Malaysia disebut pernah menjalani pelatihan merakit bom di Yogyakarta. Keduanya yang warga Malaysia ini dilatih oleh Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tahun lalu.

Inspektur Polisi Jenderal Abdul Hamid Bador selaku Kepala Kepolisian Malaysia dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa tiga terduga militan ISIS ditangkap oleh Divisi Pemberantasan Terorisme pada Kepolisian Malaysia di Kedah dan Selangor pada Selasa (14/5) waktu setempat.

Ketiga tersangka yang ditangkap terdiri atas dua warga Malaysia bernama Muhammad Syazani Mahzan (27) dan Muhamad Nuurul Amin Azizan (27) juga satu warga negara Indonesia (WNI) bernama Nuruddin Alele alias Fatir Tir (34).

Seperti dilansir The Star dan AFP, Jumat (17/5/2019), Abdul Hamid menyebut dua tersangka asal Malaysia pernah belajar merakit bom di Indonesia tahun 2018 lalu.

“Dua tersangka ini… pernah mengikuti latihan merakit bom di Yogyakarta tahun 2018 yang digelar oleh kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah Indonesia,” ungkapnya. Diketahui bahwa JAD telah menyatakan sumpah setia pada ISIS dan dianggap bertanggung jawab atas serentetan bom bunuh diri di gereja-gereja Surabaya tahun lalu.

“Mereka belajar bagaimana caranya membuat Triacetone triperoxide (TATP),” imbuh Abdul Hamid, merujuk pada bom rakitan yang bisa dibuat dengan mudah dengan reagen (bahan kimia) yang gampang didapat dan sulit dideteksi.

Kepolisian Malaysia menyebut Muhammad Syazani dan Muhamad Nuurul ditangkap setelah menyerahkan diri ke polisi setempat, usai keluarga mereka bersedia bekerja sama dengan otoritas Malaysia.

Disebutkan Kepolisian Malaysia bahwa keduanya merupakan anggota sel teror berbeda dan tidak tergabung dengan sel ‘kawanan serigala’ terkait ISIS yang dicurigai merencanakan serangan teror dan pembunuhan saat bulan suci Ramadhan.

Empat anggota sel ‘kawanan serigala’ bersama Nuruddin Alele, WNI yang ditangkap pada hari yang sama dengan dua warga Malaysia itu, diduga merencanakan serangan terhadap tempat-tempat ibadah non-muslim di Klang Valley, juga terhadap tempat-tempat hiburan di Malaysia.

Selain merencanakan serangan teror, mereka juga berencana membunuh tokoh penting atau target VIP yang dianggap gagal ‘melindungi kesucian Islam’. Target VIP yang dimaksud tidak disebut lebih lanjut oleh polisi Malaysia.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru