27.5 C
Jakarta

BNPT Terus Gandeng Dai Muda Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalBNPT Terus Gandeng Dai Muda Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar berkeyakinan, para ulama moderat dan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam punya peran penting dalam pencegahan penyebaran paham radikal di Masyarakat. Karena itu sejak memimpin BNPT Mei lalu, dia terus berkeliling menemui pimpinan orman-ormas keagamaan, ulama terkemuka serta  dai muda yang dikenal moderat.

Khusus kepada NU dan Muhammadiyah Boy mengaku telah meminta para dai muda mereka yang bisa diterima dengan baik oleh generasi milenial untuk diajak terlibat aktif menyebarkan dakwah yang damai, serta mencegah ujaran kebencian dan kekerasan.

“Kita tidak ingin generasi muda menjadi korban propaganda kelompok penganut paham kekerasan,” kata Boy Rafli saat bertandang ke redaksi media Rabu (15/7/2020).

Ia mencontohkan kasus Abdurrahman yang secara membabi buta menyerang anggota Polsek Daha Selatan di Kalimantan Selatan dengan samurai. Anak muda itu bertindak seolah tengah membela dan memperjuangkan nilai-nilai agama, padahal sama sekali tidak.

Dai Muda Sebagai Agen Penyebaran Islam Moderat

Lulusan Akpol 1988 itu merujuk Miftah Maulana Habiburrahman yang biasa disapa Gus Miftah sebagai figur dai muda panutan dalam berdakwah. Pengasuh pondok Ora Aji Jogjakarta itu selain digemari kalangan milenial karena materi dakwahnya yang komunikatif, juga selalu menyelipkan pesan-pesan nasionalisme.

BACA JUGA  Presiden Minta Pemerintah Kuatkan Sinergi Melawan Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme

“Gus Miftah itu contoh dai muda yang punya komitmen kebangsaan sangat baik, berdakwah tanpa melupakan nilai-nilai nasionalisme, nilai keindonesiaan,” kata Boy.

Gus Miftah, dia melanjutkan, suka menyelipkan jokes-jokes segar dalam dakwahnya sehingga jemaah mudah menerima pesan yang disampaikan. “Ke depan format acara dakwah akan dikemas agar bisa lebih dekat dan diterima kalangan anak-anak muda atau generasi milenial,” ujarnya.

Sebelumnya, Boy yang pernah menjadi Kadiv Humas Mabes Polri 2016-2017 itu memaparkan sejumlah capaian BNPT yang hari ini memasuki usia 10 tahun (satu dekade). Selain dengan ormas-ormas Islam moderat, kata dia, BNPT juga menggandeng lebih dari 50 kelompok masyarakat sipil dalam menjalankan program-programnya.

Dalam wawancara selama lebih dari setengah jam itu, Boy menjawab sejumlah isu lain seperti pengurus masjid di lingkungan BUMN yang pernah dikabarkan disusupi pihak-pihak berpaham kekerasan. Disinggung pula soal pembinaan para mantan napi terorisme dan wacana pemulangan mantan kombatan ISIS di Iran dan Suriah.

Paparan Boy Rafli terkait itu semua dapat disimak dalam Blak-blakan bertajuk, “Menggandeng Dai Muda untuk Melawan Radikalisme” di media Kamis (16/7/2020).

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru