31.9 C
Jakarta

BNPT Sebut Potensi Radikalisme di NTB Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional

Artikel Trending

AkhbarDaerahBNPT Sebut Potensi Radikalisme di NTB Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Mataram – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mengungkapkan, Indeks Potensi Radikalisasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) lebih tinggi di atas rata-rata nasional.

Untuk menurunkan potensi radikalisasi di NTB, BNPT RI akan menguatkan kapasitas dan kompetensi  personel TNI, POLRI dan Instansi terkait lainnya.

Indeks Potensi Radikalisme di NTB tahun 2022 sebesar 13,3. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional di angka 10.

“Kenyataan tersebut dapat kita lihat bersama dengan masih adanya penangkapan terhadap pelaku teror di Nusa Tenggara Barat,” kata Brigjen Pol Wawan Ridwan, Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).

Brigjen Pol Wawan Ridwan menyatakan hal tersebut saat membuka kegiatan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI, POLRI dan Instansi Terkait dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Provinsi Nusa Tenggara Barat selama 2 hari , dari tanggal 25-26 Juli 2023.

BACA JUGA  Asisten Sekda Buka Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Kota Tidore

Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari Korem 162/Wira Bhakti, Dir Intelkam Polda NTB, Satgaswil NTB Densus 88 A/T Polri, BINDA NTB, Kesbangpol NTB, dan MUI NTB serta mitra deradikalisasi.

Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) tersebut mengungkapkan terdapat penangkapan 10 pelaku teror di NTB pada tahun 2022.

Sebanyak 6 terduga teroris ditangkap pada Maret 2022. Berikutnya penangkapan 3 orang terduga teroris Jaringan JAD Bima pada Juni 2022.  Dua dari 3 orang ini merupakan residivis yang telah mengikuti pelatihan militer bersenjata api.

“Serta pada bulan Mei 2023 ditangkap 1 orang terduga teroris berinisial MT di Kota Bima. Ia diketahui pernah berangkat ke Yaman dan bergabung dengan organisasi Al-Qaeda,” terang Wawan Ridwan.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru