28.3 C
Jakarta

Ancaman Radikalisme pada Kaum Intelektual

Artikel Trending

AkhbarNasionalAncaman Radikalisme pada Kaum Intelektual
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi mengungkap soal ancaman radikalisme pada kaum intelektual. Hal itu ia bahas pada Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar (UNM) di Ballroom Lantai 3 Menara Pinisi UNM, Jum’at (10/2).

Radikalisme pada dasarnya sampai saat ini belum ada definisi yang pasti. Namun, radikalisme dapat diartikan sebagai aliran-aliran yang bersifat ekslusif.

Islah Bahrawi menjelaskan bahwa  Syaikh Usamah Sayyid Al-Azhari mengatakan dalam kitabnya berjudul “Al-Haqqul Mubin”,  radikalisme ialah ketika bergerak dan berusaha menanamkan nilai-nilai revolusi dan berusaha untuk melawan negaranya sendiri.

Lanjut, ia juga mengungkapkan radikalisme dapat memecah belah antara masalah sosial dengan permasalahan agama bahkan bisa terdapat pada kaum intelektual zaman sekarang. Maka dari itu, sepatutnya kita harus sadar bahwa agama adalah bejana untuk saling menghargai perbedaan dan tidak saling membenci.

BACA JUGA  Kepala BNPT Tegaskan Fungsi Edukasi untuk Berantas Sel Jaringan Terorisme

“Kita harus sadar bahwa agama diciptakan oleh Allah kepada kita bukan untuk saling membenci,” katanya.

Islah mengatakan bahwa terorisme itu merupakan tahap akhir. Hal itu diawali dengan  intoleran dari sikap-sikap kemudian menjadi radikalisme yang eklsusif. Setelah itu akan mewujudkan sikap kebencian kemudian ingin mencelakakan orang lain baik secara psikologis maupun fisik.

“Terorisme menjadi tahap akhir, diawali sikap inteloran dan menjadi radikalisme kemudian memunculkan kebencian  untuk mencelakakan orang lain,” katanya.(*)

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru