31.2 C
Jakarta
Array

Agar Tulisan Tidak Menebar Keburukan

Artikel Trending

Agar Tulisan Tidak Menebar Keburukan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

“Jika keburukan-keburukan adalah sebuah rumah, maka kebohongan adalah kuncinya”-animous

Hal tersebut juga berlaku, jika kebohongan sudah ada dalam tulisanmu, bisa dipastikan apa yang kamu tulis bukanlah berisi sebuah kebaikan lagi. Namun, berubah menjadi keburukan-keburukan. Padahal sejatinya menulis adalah proses menyebarkan kebaikan-keabaikan.

Nah, agar kamu tidak terjebak dalam keragu-raguan apakah tulisanmu ini memuat keburukan semisal hoaks, baik sengaja atau tidak, yuk perhatikan beberapa prinsip yang diterapkan dalam dunia jurnalistik. Sebuah dunia yang fakta dan data adalah pemeran utamanya. Sehingga kebohongan tidak punya cela. Berikut:

Mengikatkan Diri Pada Kode Etik

Penulis atau yang disebut sebagai wartawan, dalam bekerja diikat oleh kode etik jurnalistik yang harus dipatuhinya dalam peliputan dan pembuatan tulisan. Kode etik tersebut diantaranya:

Pertama, Independen. Artinya dalam menulis berita atau tulisan jurnalistik lainnya, wartawan harus lepas dari intervensi, paksaan, atau campur tangan dari pihak manapun. Wartawan memiliki independensi untuk membuat tulisannya sendiri berdasarkan kebenaran.

Kedua, Akurat. Artinya apa yang ditulis oleh jurnalis haruslah bisa dibuktikan keberadaanya. Berita atau tulisan yang dibuat harus sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa tambahan maupun pengurangan informasi.

Ketiga, Profesional. Artinya, sebagai seorang jurnalis, mereka tidak boleh menerima suap, menghormati privasi narasumber, tidak menciplak berita dari media lain, juga ia punya kewajiban untuk memperlihatkan identitasnya sebagai wartawan.

Cara Membuat Tulisan Bergaya Jurnalistik

Meskipun prinsip diatas diterapkan dalam dunia jurnalistik yang notabene dengan gaya tulisan jurnalistik, berupa berita, feature dll. Kamu sebenarnya juga bisa menerapkannya kedalam tulisanmu yang tidak berjenis sama. Apakah itu cerpen, artikel, maupun resensi.

Misalnya dalam poin independen, berarti dalam memulai menulis cerpen, artikel ataupun resensi, kamu harus menulis tanpa unsur paksaan dari pihak lain. Apakah itu dari atasanmu atau pihak lainnya yang memaksa kamu untuk menulis cerita dengan alur seperti ini/itu dan membuat artikel yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan. Artinya, kamu harus menulis secara netral, sebagaimana wartawan menulis. Hingga, kemungkinan adanya kebohongan dalam tulisanmu bisa diminamilisir.

Untuk poin keakuratan dapat kamu terapkan pada setting cerpenmu. Misalnya cerpenmu berlatar budaya Jawa atau Minang. Kamu tentunya harus tahu dengan akurat dan pasti bagaimana latar budaya mereka yang bisa dituangkan dalam menulis cerpen. Sementara untuk artikel dan resensi, tulisan yang kamu tulis, haruslah berdasarkan pada referensi yang kuat, nyata dan dapat dipercaya. Sehingga data tersebut bisa membantu untuk menyokong ide artikelmu, dan orang tidak ragu-ragu lagi akan kebenarannya.

Sedangkan untuk poin profesional, pastinya ini berlaku untuk semua pekerjaan, tidak hanya dalam menulis. Nah, jika wartawan punya ikatan dan aturan yang jelas terkait keprofesionalitasan mereka. Termaksud perkerjaan lain punya kode etiknya masing-masing. Sebenarnya penulis, atau penulis lepas pun punya kode etik yang juga harus mereka patuhi. Kode etiknya adalah menulis dengan hati nurani. Artinya seorang penulis yang profesional adalah penulis yang mampu menulis dan melihat apa yang akan ditulisnya secara sejujurnya. Serta menjunjung tinggi hak cipta suatu karya. Jika kamu sudah profesional, tentunya tulisanmu tidak lagi mengandung kebohongan yang menyebabkan keburukan.

Tunggu apalagi agar tulisanmu tidak mengandung keburukan-keburukan tapi menjadi media penyebar kebaikan, yuk mulai terapkan prinsip jurnalistik dalam tulisanmu!

Selamat Mencoba!

[zombify_post]

Yulia Eka Sari
Yulia Eka Sari
Alumni Universitas Negeri Padang (UNP). Selama kuliah pernah berkecimpung di Pers Mahasiswa, Surat Kabar Kampus Ganto UNP. Sekarang menjadi staf akunting di sebuah yayasan.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru