28.3 C
Jakarta

RS Indonesia di Gaza Jadi Markas Pasukan Israel, MER-C akan Surati WHO

Artikel Trending

AkhbarNasionalRS Indonesia di Gaza Jadi Markas Pasukan Israel, MER-C akan Surati WHO
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Setelah November lalu memerintahkan pengosongan Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahiya, di utara Jalur Gaza, Pasukan Pertahanan Israel IDF kini menduduki rumah sakit itu, dan bahkan menjadikannya sebagai markas utama IDF. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers Rabu sore (20/12).

Pasukan Israel, tambahnya, sudah menempati Rumah Sakit Indonesia sejak dua pekan lalu. Hal ini seperti menelan ludah sendiri karena pada 6 November juru bicara militer Israel Daniel Hagari menuding ada markas Hamas di Rumah Sakit Indonesia.

“Mereka (pasukan Israel) ini kan nggak menyangka perlawanan dari pejuang-pejuang Hamas kuat sekali. Jadi nggak ada tempat yang aman buat mereka. Jadi mereka gunakanlah Rumah Sakit Indonesia jadi perisai mereka. Hamas kan tidak mungkin menghancurkan Rumah Sakit Indonesia,” kata Sarbini.

Sarbini memperkirakan alasan pasukan Israel menempati Rumah Sakit Indonesia karena lokasinya yang sangat strategis sehingga dapat memantau daerah-daerah sekitarnya. Selain itu, karena Israel meyakini Hamas tidak akan menyerang pasukan Israel yang berlindung dalam Rumah Sakit Indonesia, yang dibangun dari sumbangan pemerintah dan warga Indonesia, yang sangat mendukung kemerdekaan Palestina.

BACA JUGA  Gus Ulil Beri Penguatan Moderasi Beragama pada ASN Diktis

Oleh karena itu MER-C mengecam keras tindakan pasukan Israel yang menjadikan Rumah Sakit Indonesia sebagai basis mereka itu. MER-C mendesak pasukan Israel untuk keluar dari Rumah Sakit Indonesia agar rumah sakit tersebut bisa difungsikan untuk layanan kesehatan.

MER-C akan Segera Surati WHO Lebih jauh Sarbini mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menyurati Badan Kesehatan Dunia WHO agar menekan Israel untuk mengeluarkan pasukannya dari Rumah Sakit Indonesia. Juga agar mengembalikan fasilitas itu ke fungsi semula, yaitu sebagai sarana untuk menolong warga Palestina di Gaza yang membutuhkan bantuan medis. MER-C juga mendesak agar Israel mengizinkan kembalinya tenaga-tenaga medis untuk bekerja di rumah sakit itu.

“Makanya kita minta WHO menginvestigasi, artinya janganlah seperti itu tempat ini (rumah sakit) di posisi netra, tidak boleh diapa-apa in,” ungkap Sarbini, seraya mendesak badan dunia itu untuk mengirim tim independent guna menyelidiki potensi kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Indonesia.

Saat ini Rumah Sakit Indonesia dalam keadaan kosong. Dua relawan MER-C yaitu Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan kini melakukan aktivitas kemanusiaan di bagian selatan Gaza.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru