31.9 C
Jakarta

Radikalisme di Banyuwangi Diredam Lewat Kampung NU

Artikel Trending

AkhbarDaerahRadikalisme di Banyuwangi Diredam Lewat Kampung NU
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Banyuwangi – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Banyuwangi gencar mendirikan kampung NU di sejumlah kecamatan. Saat ini sudah berdiri 80 kampung NU dengan target kampung NU percontohan sebanyak 100 kampung.

Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi KH. Mohammad Ali Makki Zaini mengatakan kemunculan kampung-kampung NU secara otomatis akan menjadi media deradikalisasi atau menetralisir kelompok-kelompok radikal yang terindikasi muncul di sejumlah desa di Banyuwangi.

Menurut Ali, dengan adanya kelompok yang terindikasi radikal tersebut, warga NU diharap tidak terlalu cemas. Yang terpenting tetap menjaga ajaran NU dan tidak mengikuti ajaran ataupun ajakan yang mengarah kepada radikalisme.

“Wis yang penting seperti ini saja. Guyub dalam gerakan kampung NU, tidak usah ikut-ikut yang seperti itu (radikalisme),” ujar Ali usai meresmikan kampung NU di Kecamatan Genteng Jumat (9/6/2023) malam.

BACA JUGA  PPKHI Kalteng Tolak Intoleransi dan Radikalisme

Gus Makki menambahkan kampung-kampung NU di Banyuwangi harus berfungsi sebagai media memperkuat sinergi antara warga NU dan berbagai kelompok Masyarakat. Pemerintah juga diharapkan dapat bersinergi untuk lebih memudahkan layanan terhadap warga-warga NU hingga tingkat bawah.

Pencegahan berkembangnya radikalisme juga bisa dilakukan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peran aktif kampung-kampung NU di Banyuwangi.

“Ini untuk mensinergikan antar masyarakat, ya kalau warga NU yang kulturnya demikian lalu memberikan perlawanan terhadap indikasi radikal itu wajar-wajar saja,” imbuhnya.

Gus Makki berharap masyarakat NU tetap guyup dan rukun dengan tidak menggunakan kekerasan dalam melawan radikalisme.

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa hari lalu warga Banyuwangi dikagetkan dengan aksi densus 88 anti teror yang menangkap terduga teroris di kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut menandakan sel-sel radikalisme masih hidup di kabupaten yang berjuluk sunrise of Java ini.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru