26.3 C
Jakarta
Array

Radikalisme Bisa Dilawan dengan Konten Ramah di Medsos

Artikel Trending

Radikalisme Bisa Dilawan dengan Konten Ramah di Medsos
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Lampung Timur-Maraknya fenomena radikalisme dan terorisme di Indonesia menjadi ancaman serius bagi bangsa dan negara. Ancaman ini pun perlu diwaspadai tidak hanya oleh para generasi tua. Tetapi juga para generasi muda khususnya mahasiswa dan pelajar. Penagkalan radikalisme secara mendasar harus dilakukan dengan memperbanyak konten ramah di medsos.

Semua elemen bangsa ini, terutama keluarga besar Nahdlatul Ulama mempunyai tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI dari oknum-oknum yang hendak merusak bingkai persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathaniyah).

Menurut Koordinator Bidang (Korbid) Hukum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Lampung Timur, Nasrudin, ada beberapa upaya yang bisa ditempuh dalam rangka pencegahan radikalisme di Indonesia.

Pertama menurutnya adalah penanaman nilai-nilai moderasi keagamaan (Islam wasathiyah) di kalangan generasi milenial melalui kampanye yang ramah media sosial. Yang Kedua, dengan memperkuat nilai-nilai dan rasa kebangsaan melalui pendidikan dan pemerataan ekonomi.

“Ketiga, adakan forum-forum dialektika (ruang publik) lintas agama dan etnis bagi generasi muda. Dan keempat, kuasai mimbar akademik dan mimbar keagamaan dengan narasi Islam wasathiyah dan kebangsaan,” papar Dosen Fakultas Syariah IAIN Metro Lampung ini.

Sementara pengamat pendidikan Kabupaten Lampung Tengah, Andi Sobihin, menambahkan bahwa peran guru dilingkungan sekolah juga sangatlah penting untuk mencegah radikalisme yang belakangan ini semakin masif di kalangan pelajar.

PMenguatkan Persebaran Konten Ramah

“Melalui pembelajaran di dalam kelas seperti mata pelajaran budi pekerti, agama atau yang berkaitan. Bisa juga memberi pelajaran khusus pendidikan anti radikalisme. Dan di dalam kelas guru juga memberi sikap-sikap yang baik dan santun dalam berdialog dengan pelajar,” katanya, Selasa (22/10) siang.

Hal ini lanjut mantan Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Lampung Tengah ini perlu dilakukan sejak dini karena akar dari radikalisme bisa muncul di tengah-tengah lingkungan masyarakat, keluarga, dan sekolah.

Menanggapi hal ini, Sekretaris PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah Siti Maysaroh menambahkan, pemerintah harus lebih tegas dalam pencegahan radikalisme dan harus memberi sanksi tegas jika ditemui ada oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut terlibat.

“Mimbar pengajian rutin di kalangan kantor-kantor pemerintahan harus diisi oleh penceramah yang membawa kesejukan, Islam yang membawa rahmat, bukan isi ceramah yang menentang pemerintah dan menebar kebencian,” tandasnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru