Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Garut. Harakatuna Media kembali mengadakan Program Literasi Santri. Kali ini Kabupaten Garut menjadi tuan rumah setelah sebelumnya diadakan di Pesantren Krapyak Yogyakarta (20/1). Program yang berisi Lomba Menulis, Halaqah Pesantren, dan Pelatihan Jurnalistik ini diadakan pada Minggu, (25/3) di Pesantren Persatuan Islam (Persis) 76 Tarogong, Kabupaten Garut.
Ketua Pelaksana Udo Yamin Majdi mengatakan kegiatan tersebut mengundang seluruh Pesantren Persis Se-Jawa Bara dengan tujuan untuk membangun Islam yang damai dan rahmatan lil alamin terutama prinsip-prinsip Wasathiyah.
“Jumlah totalnya 50 Pesantren. Namun yang kami kirim undangan 45,” ujarnya.
Dari jumlah itu, menurutnya ada sekitar 27 pesantren yang berpartisipasi dalam lomba menulis. Namun, ia menyayangkan karena dari jumlah tersebut masih tergolong sedikit dari total ribuan santri yang ada di Jawa Barat ini.
“Dari Garut malah sedikit. Dari jumlah itu, yang terbanyak datang dari Ciamis dan Bandung,” tambahnya.
Ia menambahkan total penulis yang terlahir dari 27 pesantren itu berjumlah 63 penulis yang menghasilkan 76 naskah.
Jumlah yang sedikit itu juga ditanggapi oleh Pimpinan Redaksi Harakatuna Muhammad Najib. Ia mengatakan bahwa saat ini yang hilang dari santri yaitu literasi. Menurutnya ada dua hal saat ini.
“Pertama, bangga karena ada yang mengirim (tulisan). Kedua menyedihkan jika dibandingkan dengan total santri yang ada di sini,” ujar mahasiswa pascasarjana UIN Jakarta itu.
Semangat literasi ulama dahulu menurutnya redup sekarang ini. Hal itu menurutnya menjadi salah satu alasan penting mengapa memilih pesantren. Sejarah pesantren, lanjutnya, mempunyai komitmen yang tinggi terhadap nilai kebangsaan.
“Kita harus meramaikan Islam Wasathiyah. Menarasikan konten-konten perdamaian karena jangan sampai kebohongan yang diulang-ulang menjadi sebuah kebenaran,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Harakatuna Media dengan beberapa organisasi seperti Pesantren Persatuan Islam (Persis) Tarogong, Wasathiyah Center, dan Word Smart Center.
(M. Ilhamul Qolbi)
