31.5 C
Jakarta

Pengajian Cinta Tanah Air Dapat Cegah Radikalisme, PBNU-BNPT Satu Barisan

Artikel Trending

AkhbarNasionalPengajian Cinta Tanah Air Dapat Cegah Radikalisme, PBNU-BNPT Satu Barisan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Dalam hal penanggulangan terorisme, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) satu barisan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). PBNU mendukung penuh upaya pencegahan paham radikalisme dalam bentuk kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi melalui kegiatan pengajian sebagaimana digagas BNPT.

Ahmad Fahrur Rozi, salah seorang Ketua PBNU, yang akrab disapa Gus Fahrur mengapresiasi langkah penanggulangan terorisme yang telah dilakukan BNPT selama ini. Pihaknya juga menegaskan bahwa dengan menghidupkan pengajian yang mendidik dan mengajak jamaahnya untuk cinta tanah air merupakan cara tepat radikalisme dapat ditangkal.

“Ajaran Islam Ahlussunnah wa al-Jamaah yang mengakar di masyarakat Indonesia mempunyai kearifan lokal dalam menangkal radikalisme,” katanya pada Sabtu (16/3/2024).

Gus Fahrur menegaskan, paham radikalisme dapat menempel pada semua agama. Bahkan radikalisme agama dinilai lebih berbahaya dibandingkan dengan radikalisme lainnya. “Mengingat ada iming-iming surga dan semua orang yang beragama tentu menginginkan surga,” ungkapnya.

Sementara itu, di samping aspek pencegahan paham radikalisme, Gus Fahrur juga mengapresiasi aparat penegak hukum. Pihaknya berharap kepada aparat penegak hukum agar lebih masif melakukan penindakan terhadap para terduga terorisme.

BACA JUGA  Dua Puluh Pendakwah Indonesia Kenalkan Konsep Dakwah Moderasi Beragama di UEA

“Kuncinya adalah penegakan hukum dan keadilan. Kita semua harus tunduk kepada aturan, diskriminasi terhadap satu agama tertentu juga akan memantik pertikaian dan radikalisme,” sambungnya.

Keterangan yang diberikan Gus Fahrur gayung bersambut dengan paparan dari Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen Pol R. Ahmad Nurwakhid. Ia menjelaskan, BNPT terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme maupun terorisme di lingkungan masyarakat.

“Terkait pencegahan radikalisme dan terorisme saat Ramadhan, prinsipnya kegiatan pencegahan terus berlangsung di tengah masyarakat baik kesiapsiagaan, kontra radikalisasi dan deradikalisasi,” katanya.

Salah satu upaya pencegahan tersebut dilakukan dengan pengajian-pengajian dan ceramah yang menekankan cinta tanah air serta nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Topik-topik pilihan tersebut menjadi bagian dari kontra radikalisasi dalam menangkal narasi propaganda kelompok terorisme.

“Kontra radikalisasi berarti menangkal narasi, ideologi dan propaganda kelompok teroris agar tidak mempengaruhi masyarakat,” tandasnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru