26.3 C
Jakarta
Array

Palestina Kecam AS Kembali Picu Perang Api

Artikel Trending

Palestina Kecam AS Kembali Picu Perang Api
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com, Ramallah – Empat hari yang lalu tepatnya pada Minggu (9/6) Amerika Serikat (AS) kembeli melontarkan kebijakan kontroversial yang menyulut amarah perang api pemerintahan Palestina. Pasalnya, Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Israel, David Friedman, saat diwawancara dengan New York Times menyebutkan, Israel berhak untuk mencaplok wilayah Tepi Barat Palestina.

Ungkapan Davit kembali memicu konflik Palestina dengan AS. Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh memperingatkan agar Amerika Serikat (AS) tidak turut campur apalagi mengakui aneksasi Israel atas Tepi Barat. Menurutnya hal itu dapat menimbulkan dampak serius terhadap politik trans nasional antara Israel dan Palestina.

Pasalnya, Israel mulai menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, setelah memenangkan perang melawan negara-negara Arab, yakni Yordania, Suriah, dan Mesir pada 1967. Tepi Barat berhasil direbut Tel Aviv dari kekuasaan Yordania. Sejak saat itu, Israel mulai meluncurkan proyek pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Saat ini terdapat lebih dari 100 permukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Permukiman itu dihuni sekitar 650 ribu warga Yahudi Israel. Masifnya pembangunan permukiman ilegal, termasuk di Yerusalem Timur, dinilai menjadi penghambat terbesar untuk mewujudkan solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Sebab itulah, keikut sertaan AS untuk mengakui pendudukan Israel membuat Palestina marah.

Israel: AS Selalu Menyulut Api Perang

Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat mencatat bahwa kata-kata Friedman menekankan bias Administrasi Presiden AS yang mendukung Israel. Erekat kemudian mengatakan bahwa keputusan Palestina untuk mengabaikan (red: menginkari) konferensi ekonomi yang digelar oleh AS di Bahrain pada akhir Juni mendatang sudah tepat.

Kecaman juga datang dari Otoritas Palestina, yang dipimpin oleh Presien Mahmod Abbas. “Kepemimpinan Palestina berkomitmen untuk perdamaian, tetapi tidak dengan harga berapa pun, untuk perdamaian yang adil, komprehensif dan abadi berdasarkan hukum internasional, resolusi PBB, dan prinsip solusi dua negara yang dihindari oleh

Komitmen Palestina untuk tetap tidak mengakui daerah dudukan Israel yang telah terekomindasikan oleh AS lebih kuat disampaikan oleh Nabil Abu Rudeineh. Juru Bicara Presiden Palestina ini menegaskan bahwa AS semakin tampak menebar perang api kepada Palestina. “Langkah ini, jika diambil, akan merupakan bermain terus menerus dengan perang api,” kata Rudeineh pada Senin (12/8), dikutip laman kantor berita Palestina WAFA.

Dia menilai, kalaupun nanti AS memutuskan mengambil langkah tersebut, hal itu tak akan menetapkan hak apa pun kepada Israel. “Tidak juga akan menciptakan realitas palsu yang layak,” ujarnya. (Fay)

 

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru