30.8 C
Jakarta

Nabi Muhammad Memerangi Wabah Seperti Corona

Artikel Trending

KhazanahOpiniNabi Muhammad Memerangi Wabah Seperti Corona
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Hari sabtu, tepatnya tanggal 14 maret 2020 lalu, muncul berita yang sangat mengejutkan masyarakat Indonesia. Seorang Menteri Perhubungan yang namanya sudah akrab di media, yaitu Budi Karya Suwadi positif terjangkit Corona. Padahal, beberapa waktu sebelumnya beliau mengatakan, “Kita kebal Corona karena doyan nasi kucing,” seperti dilansir dari Republika.co.id pada Selasa (17/3/2020).

Berita ini pun sudah dimuat di beberapa media dan benar adanya. Akibatnya, masyarakat Indonesia mulai panik dan gelisah. Mulailah bermunculan kebijakan setiap daerah untuk menghentikan sementara proses belajar dan mengajar di sekolah-sekolah. Penanganan dari pemerintah untuk segera melakukan pencegahan wabah dinilai kurang. Hal ini menimbulkan perbedaan pendapat dalam menghadapi wabah Corona yang terjadi.

Pemerintah Indonesia sampai sekarang belum berpikir menerapkan kebijakan pembatasan akses keluar-masuk atau lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar melakukan aktivitas di dalam rumah dan tidak mendatangi kerumunan orang-orang bagi warga negara Indonesia.

Namun, beberapa politikus mendesak agar pemerintah segera melakukan lockdown sebagai sebuah langkah tegas yang mengutamakan keselamatan orang banyak. Karena, kebijakan ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama yang bekerja sebagai pegawai atau karyawan karena memiliki alasan yang jelas untuk bekerja dari rumah tanpa harus mengalami pemotongan gaji atau upah pokok.

Pendapat lain mengatakan bahwa pemerintah juga harus memperhitungkan dampak negatif terhadap ekonomi jika menerapkan kebijakan lockdown. Di sisi lain, ada yang berpendapat jika kebijakan lockdown diberlakukan maka akan terjadi konflik sosial yang muncul karena kebutuhan masyarakat seperti masker, obat, dan makanan.

Tanpa kebijakan lockdown penyebaran virus Corona akan berpotensi semakin luas dan menimbulkan kepanikan massa. Lalu, bagaimana masyarakat menyikapinya?

BACA JUGA  Kebinekaan dan Langkah Mendesak Meredam Panasnya Konflik Elektoral

Menyikapi wabah Corona tidak harus condong kepada golongan Qadariyah dan tidak boleh terjebak dalam Jabariyah. Akan tetapi, harus tetap menyikapinya dengan iktikad Ahlussunnah. Tidak boleh merasa diri aman terhindar dari serangan wabah dan tidak juga sangat waspada menghadapinya. Karena setiap yang yang bernyawa, kematian pasti akan selalu menghampirinya.

Bukan pula takut dengan virus Corona daripada Tuhan yang Maha Kuasa. Akan tetapi, ini adalah bukti keimanan yang menyuarakan kebaikan untuk pencegahan terhadap wabah yang nyata adanya. Dengan bersatu dan saling mengingatkan kepada sesama, keselamatan dan keamanan bisa diatasi bersama.

Lalu, apakah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah mengatakan hal ini kepada umatnya? Jelas, melalui sabdanya:

“Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari).

Ini adalah salah satu pesan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kepada seluruh umat manusia. Anjuran dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk mengisolasi diri atau mengkarantina para penderitanya, membuat resiko penularan akan berkurang kepada manusia. Para penderita tidak boleh meninggalkan tempat isolasi sebelum dinyatakan sembuh total seluruhnya.

Oleh karena itu, bagaimana jika umat dihadapkan dengan masalah ini? Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Nabi bersabda: “Kematian karena wabah adalah surga bagi tiap Muslim yang meninggal karenanya. (HR Bukhori)

Maka, bersabar dan berdoalah dengan mengharapkan pahala dan segala ampunan-Nya. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan menghadapi segala ujian yang ada. Semoga musibah virus Corona segera diangkat oleh-Nya.

Wallahu A’lam bi ash-Shawab

M. Nor Abdillah
M. Nor Abdillahhttp://Harakatuna.com
"Mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT) IAIN Samarinda"

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru