29.4 C
Jakarta

Menulis dengan Teknik S.M.A.R.T

Artikel Trending

KhazanahLiterasiMenulis dengan Teknik S.M.A.R.T
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Ingin menulis tapi belum bisa mulai atau tidak tahu harus mulai dari mana? bisa jadi ada yang salah dengan cara kita membuat goals. Apa itu goals? Goal sendiri diartikan sebagai sasaran ataupun tujuan, dimana goal itu dimaksudkan untuk bisa membantu seseorang ketika mencapai tujuan dalam waktu tertentu dengan menentukan suatu tanggat.

Sejatinya bukan hanya seorang penulis tetapi semua hal yang kita lakukan seharusnya memiliki tujuan yang jelas, sebelum atau ketika kaki kita memutuskan untuk melangkah kita sudah harus tahu ingin kemana arah kaki kita melangkah dan untuk apa. Dengan begitulah langkah dan mimpi kita bisa lebih mudah dicapai dan juga diukur.

Agar lebih mudah dipahami, ibaratnya apabila kita dari Jakarta dan ingin pergi ke puncak tapi justru kita memilih melewati jalan tol merak, pasti tidak akan sampai-sampai. Kalaupun sampai, tentunya akan menempuh waktu yang cukup lama karena harus jalan mengelilingi kota terlebih dahulu.

Nah kemudian jika dikaitkan dengan menulis, apa hubungannya? Jadi pastinya ketika kita tahu kita ingin ke puncak, kita seharusnya mengambil jalan yang sesuai agar bisa sampai kesana dan tentunya dengan waktu yang lebih singkat.

Begitupun dengan menulis, saat kita sudah tahu apa tujuan kita menulis, tentunya akan bisa membuat kita memiliki niat yang lebih kuat untuk segera menyelesaikan tulisan dan menghindari dari masalah tulisan yang berhenti atau istilahnya Writer’s Block. Singkatnya tanpa tujuan kita tidak akan sampai kemana-mana, kita hanya akan berputar tak tentu arah.

Menulis dengan teknik S.M.A.R.T bisa menjadi pilihan agar kita lebih bisa menentukan setiap goals menulis kita, tentunya agar dapat menulis dengan efektif dan konsisten.

S (spesific), seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kita harus memiliki dan membuat tujuan yang spesifik atau jelas. Ada seseorang yang menulis karena ingin menjadi sastrawan, mendapatkan penghasilan, dan ada juga yang ingin menulis karena ingin terkenal.

Ada pula yang hanya sekedar hobi, intinya apapun tujuan kita perlu adanya kejelasan sebelum memulainya agar kita bisa fokus dalam mewujudkannya. Jika kita memiliki tujuan maka kita akan memiliki “sesuatu” untuk diwujudkan dan diperjuangkan. Istilahnya hal ini akan menjadi vitamin yang akan terus menjaga stamina kita dalam menulis.

M (measurable), maksudnya adalah kita dapat memastikan bahwa hasil dari tulisan kita bisa diukur. Sebelum kita memulai menuliskan kata pertama dalam tulisan kita, cobalah untuk membuat target dan memvisualisasikan apakah kita mampu untuk mengerjakan dan menyelesaikan dengan topik tulisan yang kita bawa.

Setidaknya kita bisa memperkirakan hasil dari tulisan kita tersebut, kita tahu tulisan kita itu arahnya akan dibawa kemana. Dengan begitu tulisan kita akan lebih mudah dituangkan dan dalam proses penulisannya menjadi efektif dan tidak memakan waktu yang lama karena bisa berjalan terus-menerus.

BACA JUGA  Literasi Hack: Freewriting Dahulu, Editing Kemudian

A (achievable) apabila di terjemahkan berarti dapat dicapai, maksudnya yaitu sesuai kemampuan. Memang benar jika kita terkadang perlu menantang diri kita sendiri untuk terus belajar dan berkembang, begitupun dalam hal tulis-menulis.

Tetapi apabila tujuan kita adalah agar bisa terus menerus menulis atau konsisten, alangkah lebih baiknya untuk menulis sesuai kemampuan kita dimana kita akan lebih nyaman untuk mengeksekusi tulisan kita. Dengan begitu tulisan kita bisa akan lebih mudah untuk terus mengalir, namun tidak masalah jika kita ingin mencoba menantang diri kita sendiri tetapi pastinya kita harus bisa mengendalikannya agar tidak terjadi writer’s block.

R (relevant) yaitu dengan target jangka panjang, objek menulis perlu kita sesuaikan dengan tujuan jangka panjang yang kita miliki. Seorang penulis opini tentu memiliki menu yang berbeda dengan seorang penulis fiksi, sehingga kita perlu memastikan kalau target harian yang kita miliki itu benar-benar relevan dengan tujuan jangka panjang menulis kita.

Kita harus bisa menentukan topik yang paling relevan sehingga bisa mendapatkan hasil yang optimal, selain itu kita perlu memperhatikan setiap tulisan kita agar dapat relevan untuk dibaca banyak orang.

T (time-bound) adalah terikat waktu, yaitu dengan menetapkan waktu dalam kegiatan menulis kita. Cobalah untuk memilah terlebih dahulu kegiatan yang perlu dilakukan ketika weekday atau weekend, kita perlu menentukan prioritas utama agar bisa melatih time management yang dimiliki. Usahakan kita tidak mengerjakan banyak aktivitas disatu waktu, karena dapat membuat konsentrasi kita terpecah sehingga menulis pun menjadi tidak efektif.

Setiap penulis pastinya memiliki goalnya masing-masing dan juga memeiliki cara yang berbeda dalam mencapainya. Seseorang yang menulis dengan cara smart akan memiliki orientasi pemikiran yang jelas, seperti contonya akan menyelesaikan tulisan bulan mei, akan meluangkan waktu 15 menit setiap harinya untuk menulis, dan akan menulis minimal 1000 kata per hari.

Sebaliknya seseorang yang menulis tanpa adanya tujuan jelas, orientasinya hanya akan sebatas akan menyelesaikan tulisan, akan memulai menulis, dan akan lebih banyak menulis. Seharusnya kita bisa menjadi manager untuk diri kita sendiri, jadi setelah memiliki tujuan yang jelas, mulai buat perencanaan, buat timeline, tentukan langkah-langkah serta strategi dalam mencapainya.

Setelah itu kemudian evaluasi secara berkala hal apa saja yang sudah berhasil dicapai dan apa yang belum. Mengingat kita berada di zaman yang bukan lagi improvisasi atau menyerah pada alur waktu, melainkan berada pada zaman ketika segala sesuatu perlu direncanakan.

Septy Nur Fadhilah
Septy Nur Fadhilah
Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru