Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Kairo. Jumlah korban tewas dalam serangan teror di sebuab masjid di Sinai utara, Mesir, bertambah hingga melampaui 300 orang. Ini merupakan salah satu serangan terparah di Sinai, wilayah yang banyak dihuni ekstremis terafiliasi Islamic State (ISIS).
Menurut laporan saluran televisi nasional Mesir, seperti dikutip AFP, Sabtu 25 November 2017, total korban tewas saat ini mencapai 305. Dari semua itu, 27 di antaranya adalah anak-anak.
Komunitas internasional mengecam serangan tersebut. Presiden AS Donald Trump menyebut serangan ini sangat mengerikan. “Mengerikan melihat tindakan teroris pengecut yang menyerang warga tidak berdosa dan tengah berdoa,” ujar Trump di Twitter.
Dari Tanah Air, Presiden Joko Widodo mengutuk keras serangan tersebut dan menyampaikan, “duka serta simpati mendalam dari seluruh rakyat Indonesia kepada pemerintah dan masyarakat Mesir serta semua korban,” tutur Jokowi.
Kecaman serupa telah dilayangkan Kementerian Luar Negeri RI dan juga Majelis Ulama Indonesia. “Peristiwa tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan dan menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan hidup manusia,” bunyi pernyataan MUI.
Ledakan terjadi di samping Masjid Ar -Raudah, Markaz Bir El-Abd, kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir. Bom diledakkan pada saat pelaksanaan sholat Jumat. Kelompok teroris jg menembaki para jemaah pascaledakan.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi langsung menggelar rapat darurat tak lama setelah terjadinya ledakan ini dan menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari ke depan.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan. Namun diduga kuat dalang di balik ini adalah ISIS atau para simpatisannya.
