Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menekankan kepada para khatib Jumat untuk menyampaikan pesan perdamaian. Kemenag meminta agar mengutamakan pesan persatuan dan persaudaraan di tengah masyarakat pasca Pemilu 2024.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menyoroti, dalam sebuah pernyataan resmi menyampaikan betapa pentingnya peran khatib dalam membimbing umat dan masyarakat. Apalagi dalam menyikapi hasil politik.
“Saat ini, kita memasuki fase pasca-Pemilu, dan momentum ini menjadi sangat penting bagi para khatib Jumat untuk menyuarakan pesan persaudaraan dan menjaga keutuhan masyarakat,” ujar Adib dikutip dari situs Kemenag yang dirilis pada Kamis (15/02).
Menurut Adib, khatib memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pemahaman yang tepat kepada masyarakat. Hal itu terutama terkait dengan etika dalam menghargai keragaman politik yang ada.
Ia menekankan bahwa perbedaan pilihan politik seharusnya tidak menghalangi terjalinnya persaudaraan di antara umat. “Kami mengajak para khatib Jumat untuk tidak terbawa arus emosi pasca-Pemilu,” tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, seorang khatib harus mampu menghindari retorika yang dapat memicu konflik di masyarakat. Sebaliknya, ia mengajak semua pihak bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif dan memperkuat persatuan sebagai bangsa.
Adib juga menegaskan perlunya umat Islam menunjukkan sikap dewasa dalam menyikapi hasil demokrasi. Dalam konteks ini, ia mengingatkan agar tidak ada tindakan yang dapat mengancam stabilitas bangsa dan negara.
“Kami mengharapkan umat Islam di Indonesia untuk menunjukkan kematangan dalam menerima hasil Pemilu,” imbuhnya.
“Mari bersama-sama membangun negeri ini dengan semangat persaudaraan dan kerukunan,” pungkas Adib.
