Harakatuna.com. Jakarta-Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin, menyatakan bersedia berdialog dengan para tokoh Papua untuk menyelesaikan masalah keamanan di wilayah tersebut. Hal itu disampaikan Ma’ruf saat ditemui di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Kamis (6/12/2018).
“Saya kira dialog itu selalu terbuka untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa,” kata Ma’ruf. Namun, kata Ma’ruf, dialog itu harus dilakukan dalam bingkai NKRI sehingga tak ada opsi pelepasan Papua.
Berbagai hal yang dielaborasi dalam dialog itu di antaranya menyerap aspirasi masyarakat Papua mengenai hal-hal yang selama ini dianggap kurang diberikan oleh pemerintah. Ia mengatakan, otonomi khusus sudah diberikan kepada Papua.
Pemerintah perlu mengetahui apakah ada yang kurang dari otonomi khusus tersebut. “Otonomi khusus ini kurangnya di mana. bisa didialogkan. Tapi ada limitatifnya. Sepanjang itu masih dalam kerangka NKRI dialog itu selalu terbuka,” lanjut dia.
Diberitakan, kelompok bersenjata di Papua, Sabtu (1/12/2018), membunuh 20 orang Kabupaten Nduga. Korban terdiri dari 19 pekerja proyek jembatan Kali Yigi-Kali Aurak di jalur Trans Papua. Satu korban jiwa lainnya adalah seorang orang personel TNI
Pembantaian ini diduga dilakukan oleh kelompok separatis, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Polri dan TNI masih melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.