27.3 C
Jakarta

Inilah Faktor Perempuan Menjadi Teroris

Artikel Trending

Milenial IslamInilah Faktor Perempuan Menjadi Teroris
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Indonesia kini masuk dalam kotak dunia baru terorisme. Secara politik, dunia baru terorisme ini, berjalan pada hal-hal yang tidak dipikirkan. Misalnya, dunia perempuan menjadi langkah taktis kelompok teroris dalam menyebarkan teror dan ideologi teror atas nama agama.

Mengapa perempuan dan mengapa agama? Karena keduanya kini potensial yang dapat menjadikan sebagai modal utama dalam menggerakkan teror Indonesia. Ini jalan baru bagi teroris Indonesia dan mereka telah mencobanya sejak sekian lama. Sekitar lima tahunan ini, mereka baru bisa dan tampaknya mereka akan terus melakukannya.

Perempuan Tumbal Teroris

Perempuan bagi kelompok teroris adalah kunci bagi hidupnya organisasi mereka. Karena, sekali lagi, perempuan-perempuan di Indonesia begitu mudah untuk diajak bergabung dengannya. Mengapa mudah, sampai saat ini masih belum ada dapat yang valid dalam menjawab ini semua.

Namun demikian, mudah dan murahnya sebagian besar orang masuk ke dalam dunia teroris, sebab banyak faktor. Salah satunya karena, keagamaan kita begitu literalis, memahami teks keagamaan secara tekstual tanpa mempertimbangkan konteks.

Dalam hal ini banyak contoh dari musabab ini. Contohnya, agama dan negara Indonesia kita selalu dianggap agama yang tidak Islami. Negara kita, selalu dianggap dengan negara toghut. Anehnya, klaim-klaim ini datang lewat argument agama. Sayangnya lagi banyak dari kita yang mempercayainya.

Kedua, intoleran, menganggap hanya pemahaman atas teks agama milik kelompoknya yang benar, selain itu salah. Hal ini sampai saat ini terus didaratkan terhadap kehidupab kita. Biasanya ini terjadi pada jemaah pengajian.

BACA JUGA  Persatuan Melampaui Kepentingan: Telaah Rekonsiliasi Politik Kebangsaan

Ketiga, anti-sistem, mereka menolak sistem negara yang tidak berlandaskan hukum Islam, termasuk sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Mereka menganggap negara yang belum menjalankan sistem Islam dan karena itu Indonesia dianggap sebagai negara toghut. Sebab itu, mereka ingin mengganti sistem tersebut kepada sistem khilafah, suatu sistem yang mereka anggap sangat islami dan baik.

Keempat, manusia Indonesia adalah manusia fanatik dan sungguh-sungguh dalam melakoni aksi keagamaan. Ini juga terjadi pada perempuan Indonesia. Terbukti perempuan dari yang sebelumnya tidak terlalu aktif menjadi aktif. Ini yang sekarang sudah mulai digerakkan dalam aktivitas terorisme.

Faktor Perempuan Menjadi Teroris

Ada banyak hal mengapa perempuan juga aktif dalam aktivitas terorisme sekarang ini, salah satunya disebabkan antara lain: Pertama, faktor ideologi. Yakni terkait doktrin yang diyakini. Tidak sebatas doktrin agama, melainkan juga doktrin yang ada dalam setiap organisasi teroris yang diikuti. Misalnya, perbedaan teroris perempuan dulu yang tergabung dalam DI dengan teroris perempuan masa kini yang tergabung dalam ISIS.

Kedua, faktor memprovokasi laki-laki. “Ibaratnya gini, kalau mereka (perempuan) melakukan aksi, mereka akan bilang, ‘Kita aja berani, masa kalian laki-laki nggak berani?’” Ketiga, faktor yang terkait dengan strategi media. Terorisme yang salah tujuannya adalah menyebarkan ketakutan secara luas tentu membutuhkan media untuk menyebarluaskan ketakutan itu. Salah satu cara yang mereka tempuh adalah melalui aksi teror yang dilakukan oleh teroris perempuan.

Dari sinilah faktor-faktor yang membuat perempuan melakukan aksi bom bunuh. Dan hari menjadi tantangan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru