35.1 C
Jakarta

IJC Menggelar Diskusi dan Bedah Buku Soal Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalIJC Menggelar Diskusi dan Bedah Buku Soal Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta– Indonesia Jurisprudence Community (IJC) bekerjasama dengan Respublica Political Institute menggelar acara diskusi dan bedah buku. Acara bedah yang mengusung tema “Ancaman Radikalisme dalam Negara Pancasila”, dilaksanakan pada, Selasa (29/10/19), di Ruang Teater Lantai II – FSH UIN Jakarta.

Dalam acara bedah buku tersebut, hadir sebagian narasumber, antara lain Fathudin Kalimas (Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Puspitassari (Pengajar Kajian Strategik dan Global UI), dan A. Sa’dudin Sabilurrasad (Direktur Riset Respublica Political Institute), yang dimoderatori Benny Sabdo.

Faham radikalisme di Indonesia, termasuk di kampus-kampus tengah gencar melakukan rekrutmen melalui kelompok-kelompok Islam radikal. Hal ini tidak sedikit mahasiswa yang terpapar faham radikalisme akibat kebebasan kampus, sehingga dengan gampangnya menyebarkan faham-faham keagamaan yang ekstrem. Pada saat diskusi yang sedang berlangsung, terdapat 150 mahasiswa-mahasiswi yang hadir dalam acara bedah buku tersebut.

Dari salah satu narasumber, Fathudin Kalimas (Akademisi UIN Jakarta) menegaskan, bahwa tujuan kita mengadakan diskusi dan bedah buku terkait ancaman radikalisme di negara Pancasila adalah untuk meningkatkan wawasan kebangsaan mahasiswa sebagai benteng untuk melakukan spirit perlawanan, khususnya dalam memerangi faham radikalisme yang kini menyasar mahasiswa yang ada di kampus-kampus Islam dan kampus negeri umumnya.

BACA JUGA  Gus Ulil Beri Penguatan Moderasi Beragama pada ASN Diktis

Ancaman radikalisme sebenarnya tidaklah main-main, persoalan doktrin keagamaan yang ekstrem ini sungguh sangat serius harus kita perangi bersama-sama, sebab jika tidak ini sangat menjadi ancaman terhadap negara Pancasila yang jelas-jelas faham itu berpotensi memecah belah bangsa ini. Ujar Fathudin Kalimas, dalam acara diskusi dan bedah buku yang digelar IJC, di Ruang Teater Lantai II – FSH UIN Jakarta.

Pun Puspitassari sebagai (Pengajar Kajian Strategik dan Global UI), juga memberikan arahan pada mahasiswa agar kita semua harus mampu membetengi diri kita dari ancaman radikalisme yang semakin masif, karena dengan benteng itu setidaknya menjadi strategi untuk melawan dan memerangi kelompok-kelompok Islam radikal yang menyebarkan faham-faham ekstrem ini.

“Radikalisme sungguh memang tidak hanya mengancam kita dari golongan mahasiswa yang ada di kampus-kampus, tetapi merongrong negara Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila. Dan karena itu, negara Pancasila setidaknya memiliki wawasan kebangsaan untuk menjadi strategi dengan adanya peran mahasiswa memerangi faham-faham radikalisme yang tersebar di kalangan mahasiswa maupun di kampus”, ujar Puspitasari.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru