30.9 C
Jakarta

Halal Bihalal: Cara Merawat Persatuan Melalui Tradisi

Artikel Trending

KhazanahTelaahHalal Bihalal: Cara Merawat Persatuan Melalui Tradisi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com Tradisi yang berkembang dalam masyarakat kita, terkadang masih menjadi perdebatan oleh sebagian masyarakat, karena dianggap tidak berdasarkan syariat Islam. Perdebatan semacam itu, sejak zaman dulu sudah terjadi. Sebagian kelompok mengedepankan praktik keagamaan harus sesuai dengan yang dicontohkan oleh kehidupan Rasulullah Saw. Apabila ada praktik yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Saw. maka akan dianggap bid’ah. Sebagian yang lain justru sangat cair dengan kehidupan keberagamaan yang berkembang di suatu daerah. Oleh karenanya, sangat penting untuk merawat tradisi yang berkembang di suatu daerah sebagai bagian dari merawat hal baik, selagi tidak melanggar syariat Islam dan merugikan orang lain.

Dalam konteks kehidupan yang majemuk, khususnya di Indonesia, kita tidak bisa memungkiri bahwa ada banyak tradisi, budaya atau warisan yang berkembang, di mana hal tersebut tidak dilakukan pada zaman Rasulullah Saw. Pentingnya merawat tradisi adalah sebagian kecil upaya kita menyadari dari mana kita berasal. Tidak hanya itu, ajaran Islam yang menyebar di suatu wilayah, tidak luput dari pendekatan budaya-tradisi yang berkembang dalam masyarakat. Karena pada dasarnya, masyarakat tidak bisa dipisahkan oleh aktivitas yang sudah menjadi kepercayaannya.

Salah satu tradisi baik yang sampai hari ini selalu dilakukan, utamanya pasca Hari Raya Idulfitri adalah halal bihalal. Halal bihalal adalah suatu bentuk aktivitas yang mengantarkan setiap individu untuk meluruskan kembali, menghangatkan hubungan yang tadinya membeku sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu, serta menyelesaikan masalah-masalah yang menjadi penghalang terjalinnya keharmonisan hubungan.

Halal bihalal dilakukan pasca Idulfitri melalui aktivitas berkumpulnya sekelompok orang dalam suatu tempat tertentu. Mereka saling bersalaman dan saling bermaaf-maafan. Biasanya juga disertai dengan kegiatan pengajian, ramah-tamah atau makan bersama. Aktivitas lainnya juga bisa dileburkan dalam kegiatan halal bihalal untuk menambah suasana keakraban antarmasyarakat.

Aktivitas ini tidak hanya sekedar menjadi kegiatan tahunan yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah. Akan tetapi, banyak sekali alasan mengapa halal bihalal harus terus dilakukan oleh setiap generasi untuk merekatkan kembali hubungan yang sudah lama tidak terjalin dikarenakan jarak yang memisahkan atau sebab yang lain.

BACA JUGA  Ilmu dan Akhlak: Dua Hal yang Harus Dipahami oleh Umat Muslim!

Nilai-nilai yang Terdapat pada Halal Bihalal

Tradisi halal bihalal adalah aktivitas begitu baik dalam membina hubungan sosial dengan masyarakat. Seperti kata pepatah, ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’ adalah ungkapan sakral dan kunci hidup dalam bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial, tidak bisa dipisahkan dengan hubungannnya bersama makhluk yang lain. Oleh karena itu, tradisi halal bihalal menjadi jembatan seseorang untuk membina hubungan baik dengan orang lain. Bukan hanya atas dasar bahwa manusia memiliki kesalahan kepada orang lain. Akan tetapi, setiap individu harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya.

Selain itu, tradisi halal bihalal menjadi sarana edukasi kepada generasi selanjutnya bahwa, hubungan sosial perlu dibangun dan dirawat selagi masih hidup. Nilai moral yang berkaitan dengan baik, buruk, sopan-santun adalah suatu nilai yang dijunjung oleh masyarakat kita lebih dari apa pun. Melalui tradisi halal bihalal, anak-anak akan belajar bagaimana cara bersikap menghargai keberadaan orang lain, bersalaman dan saling meminta maaf satu sama lain dengan hati yang lapang.

Selain terdapat edukasi dalam tradisi halal bihalal, menjaga dan merawat ketaatan sosial adalah bagian dari ajaran agama. Hubungan manusia dengan makhluk lain, adalah hubungan yang harus dirawat. Berbuat baik kepada sesama manusia, tolong-menolong, adalah bagian dari perintah agama yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim. Oleh karena itu, tradisi halal bihalal memiliki nilai tersebut karena selain merekatkan hubungan sosial, masyarakat akan semakin mengenal satu sama lain dan menjaga hubungan baik.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa tradisi halal bihalal adalah aktivitas yang sangat baik, di mana memerlukan effort dari masyarakat untuk terus dilestarikan. Hal ini juga menuntut kesadaran dari masyarakat agar bisa dilakukan secara keberlanjutan hubungan yang sudah terjalin. Oleh karena itu, tradisi ini juga menjadi bagian dari cara merawat persatuan melalui tradisi. Wallahu A’lam.

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru