30 C
Jakarta

Tak Manusiawi, Teroris Afghanistan Hancurkan Rumah Sakit Kabul

Artikel Trending

AkhbarInternasionalTak Manusiawi, Teroris Afghanistan Hancurkan Rumah Sakit Kabul
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kabul-Dunia yang tengah dilanda pandemi virus Corona ternyata tak menyurutkan niat teroris Afghanistan. Sejumlah kelompok militan terus melakukan aksi terorisme dengan  pengeboman. Hal ini tampak dari serangan beruntun yang terjadi di Afghanistan yang menewaskan puluhan orang.

Yang terbaru adalah aksi penembakan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Selasa (12/5) pagi waktu setempat. Adalah sebuah rumah sakit yang menjadi sasarannya dan menyebabkan belasan nyawa melayang, terdiri dari 2 bayi, 12 ibu, dan perawat.

Tak hanya itu, sebanyak 15 orang, meliputi anak-anak, juga dikonfirmasi terluka akibat aksi penembakan tersebut. Sementara sebelumnya, di bagian timur Afghanistan, terjadi aksi bom di sebuah pemakaman yang berujung pada meninggalnya 24 orang.

Hingga kini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas aksi penembakan di Kabul tersebut. Namun organisasi teroris internasional Negara Islam (Islamic State / IS) menyatakan menjadi dalang di balik aksi bom pada pemakaman seorang petinggi kepolisian di timur Afghanistan itu.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, pun mengutuk kejadian tersebut. Apalagi karena sasaran penembakan adalah sebuah rumah sakit ibu dan anak (RSIA) yang dijalankan oleh organisasi kesehatan nirlaba Médecins sans Frontières (MSF) sehingga banyak pekerjanya merupakan tenaga asing.

BACA JUGA  Biden, Emir Qatar Sepakat Pelepasan Sandera Kunci Gencatan Senjata di Gaza

Pemerintah Akan Perangi Militan Teroris Afghanistan

Presiden Ghani pun menyerukan “perang” terhadap kelompok Taliban dan militan-militan lain di Afghanistan. Ia juga mengecam kelompok militan yang sama sekali tak mengurangi skala serangannya kendati saat ini dunia tengah dibuat repot dengan wabah virus Corona.

“Untuk melindungi keamanan publik dan mengalahkan setiap ancaman serta serangan, baik dari Taliban atau kelompok teroris lain, saya memerintahkan pasukan keamanan Afghanistan untuk bekerja ekstra,” ujar Presiden Ghani dalam sebuah siaran televisi. “Pasukan keamanan harus beralih posisi, dari bertahan menjadi menyerang. Lanjutkan setiap operasi penumpasan musuh.”

Kendati demikian Taliban menolak disangkut pautkan dengan aksi terorisme yang terjadi. Sikap itulah yang membuat Menteri Sekretaris Negara AS Mike Pompeo meminta pemerintah Afghanistan dan Taliban bekerja sama untuk menumpas militan keji ini.

“Serangan ke rumah sakit itu benar-benar jahat dan tak bisa diterima dengan akal sehat,” kata Pompeo, dilansir dari BBC, Rabu (13/5). “Pemerintah Afghanistan dan Taliban harus bekerja sama untuk membawa pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan.”

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru