32.9 C
Jakarta

Densus 88 Tangkap Dua Terduga Anggota JAD di Solo

Artikel Trending

AkhbarDaerahDensus 88 Tangkap Dua Terduga Anggota JAD di Solo
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Solo-Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap BE alias Ubay dan REP alias Abu Yusuf, Kamis (21/5) siang. Dua pria asal Tanah Datar, Sumatera Barat itu diduga sebagai anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dinyatakan sebagai organisasi terlarang di tanah air.

Kapolresta Surakarta, Andy Rifai, membenarkan saat dikonfirmasi mengenai penangkapan tersebut.

“Betul. Dia ditangkap di Gentan (Sukoharjo) tapi kos di Solo. Untuk detailnya langsung ke Densus 88 saja,” kata Andy saat dihubungi melalui telepon, Senin (25/5).

Berdasarkan informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, BE ditangkap di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Ia merupakan kelahiran Tanah Datar, Sumatra Barat. Ia pindah domisili ke RT 01 RW 05 Kampung Losari, Kelurahan Semanggi, Solo setelah menikah dengan warga setempat tahun 2016.

Setelah menikah, BE diserahi mengelola kos 11 kamar milik mertuanya. BE sendiri tinggal di salah satu kamar kos itu bersama istrinya. Sejak sebulan yang lalu, BE menerima REP tinggal di salah satu kamar kosnya.

Salah satu saksi mata yang merupakan ketua RT 01, Sukino, mengungkapkan tentang penangkapan BE oleh Densus 88.

BACA JUGA  Berkat Hari Suci Agama, Dua Puluh Warga Binaan Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

“Sekitar jam 12.30 WIB saya di masjid didatangi intel. Disuruh menunjukkan rumahnya BE,” katanya.

Selain menangkap REP, polisi juga menggeledah kamar BE dan REP disaksikan Sukino dan linmas Kelurahan Semanggi. Belasan buku disita dari dua kamar itu.

“Saya tidak tahu buku tentang apa. Saya cuma ditunjukkan saja,” kata Sukino.

Sukino mengaku hingga saat ini belum mengantongi identitas REP. BE selalu menghindar setiap kali ia meminta identitas REP.

“Kalau diminta KTP katanya pergi. Besoknya saya minta lagi, katanya pergi lagi,” ujarnya.

BE sendiri dikenal ramah dengan warga sekitar. Ia bahkan sering mampir di warung di depan kosnya sambil berbincang dengan tetangga. Hanya saja ia jarang salat di masjid setempat.

“Tidak tahu masjidnya di mana. Di daerah Selatan sana katanya,” kata dia.

Lain halnya dengan BE, REP dikenal irit bicara. Ia bahkan tak pernah menyapa warga yang papasan di jalan.

“Tidak pernah sama sekali. Kalau ketemu ya cuma diem saja. Kalau BE orangnya baik. Sering beli di sini. Orangnya biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan,” kata salah satu pemilik warung, Wahyudi

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru