Harakatuna.com. Jakarta-Densus 88/Anti Teror meringkus tujuh orang kelompok Jamaah Ansharu Daulah (JAD) jaringan Lampung. Dari tujuh orang itu, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk bahan dan bom rakitan.
Menurut Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, bahan dan bom rakitan itu termasuk tabung gas berisi bahan peledak jenis TATP. Ini adalah bom yang sering disebut mother of satan karena rentan meledak. “Benar ada TATP, nanti lengkapnya kita akan rilis,” kata Dedi Presetyo di Jakarta Senin (6/5/2019).
Seperti diberitakan empat orang ditangkap di Bekasi Minggu (5/5/2019). Satu diantara empat itu ditembak mati yakni T, 35 tahun.
Lokasi penembakan berada di Cluster The California, Jatikramat, Jati Asih, Kota Bekasi karena melakukan perlawanan dengan cara akan melempar bom ke arah anggota polisi saat hendak diringkus.
Dedi Prasetyo menjelaskan, tersangka ditembak dan bomnya meledak mengenai badannya sehingga mengakibatkan meninggal dunia ditempat. Mereka berencana menyerang polisi dalam rangkaian pengamanan Pemilu termasuk jika ada chaos terkait ketidakpuasan hasil Pemilu.
Jaringan JAD Lampung terkait dengan bom di Sibolga, Sumatera Utara Maret lalu. Juga terkait dengan jaringan di Klaten, Jawa Tengah. Mereka ini diketahui merupakan jaringan paling aktif saat ini.
Selain empat orang itu, tiga orang dibekuk di Bekasi dan Tegal pada Sabtu (4/5/2019) kemarin. Mereka adalah
SL, 34, yang ditangkap di Jln. Pondok Ungu Permai Sektor V, Bahagia, Babelan, Bekasi. Lalu ada AN, 20, yang ditangkap
di Jalan Keramat Kedongdong, Mangun Jaya, Tambun Selatan, Bekasi, dan MC, 28, dibekuk di Mintaragen, Tegal Timur. Mereka bertiga berperan menyembunyikan DPO JAD Lampung bernama Solihin.