27.2 C
Jakarta

Da’i: Khitah Generasi Cinta Tanah Air dan Anti-Ekstremisme

Artikel Trending

KhazanahOpiniDa’i: Khitah Generasi Cinta Tanah Air dan Anti-Ekstremisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Memang tidak bisa dipungkiri, sejak dari dulu da’i memang memiliki andil yang teramat besar dalam laju sebuah bangsa. Bisa dikatakan da’i menjadi salah satu juru bicara yang omongannya memiliki pengajaran yang mampu memberikan dedikasi untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Itulah mengapa da’I juga seringkali dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas dalam melahirkan generasi yang cinta tanah air.

Hal ini bisa ditengok dalam catatan sejarah, bahwa dalam membebaskan diri dari cengkeraman penjajah, bangsa Indonesia juga tidak bisa melepaskan peran kiai di dalamnya. seperti kiai Hasyim Asy’ari dan Abdul Wahab Hasbullah yang dalam buku sudah banyak tertulis bahwa beliau sangat berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Sebuah kebebasan yang bisa melahirkan persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Hal inilah yang harusnya disadari bersama, bahwa peran da’i sekarang memilik peran sebagai jembatan dalam membingkai masyarakat yang santun dan cerdas. Sehingga tidak kehilangan arah dalam memilih dan memilah tentang mana yang salah dan mana yang wajib dibenarkan.

Atau dalam bahasanya Gus Dur tidak penting Indonesia menjadi negara Islam di Indonesia, sebab, bangsa ini dihuni oleh berbagai ragam macam agama. Dan, inilah yang menjadikan Indonesia unik dan dianggap sebagai salah satu negara yang senantiasa mengedepankan toleransi di dunia.

Gus Dur dalam salah satu ceramahanya juga menegaskan, negara Indonesia kalau diserang bangsa lain harus dipertahankan sebagai perintah Agama wajib hukumnya! Mati di situ surga imbalannya. Maka dari itu, kita tidak perlu bingung jika diserang pertanyaan-pertanyaan kok nggak bikin negara Islam? Jawabnya mudah, “La tidak wajib kok” bikin (negara Islam) itu bagus, nggak bikin ya nggak papa. Kalau Indonesia lebih baik nggak bikin (negara Islam) karena apa? Karena agamanya beragama, ada Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan macam-macam. Jadi itu sebab-sebab berdiri negara yaitu mempertahankan keragaman kebinekaan.

Hal ini juga sesuai fakta, bahwa Indonesia memiliki banyak suku, ras, agama, serta bahasa yang bermacam-macam. Keanekaragaman inilah yang akan menjadi salah satu bukti, bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi peradaban yang damai. Di mana meskipun kita berbeda-beda, tapi kita tetap satu tujuan, yaitu menjaga keutuhan Indonesia agar tetap jaya.

BACA JUGA  Pemilu 2024: Menyelamatkan Demokrasi dari Ancaman Radikalisme

Dari sini sudah seharusnya dai menjadi khittah sebagai salah satu manusia yang bertujuan memberikan pengetahuan tentang pentingnya mencintai bangsa Indonesia. Dengan kata lain, da’i harus menjadi alternatif dalam menangkal radikalisme dan tindakan yang nyeleweng dari kode etik bangsa Indonesia.

Karena apa yang disampaikan da’i atau pun penceramah tentu akan memberikan efek pada mereka yang mengamini dan mendengarkannya. Apabila yang disampaikan memberikan nilai positif tentunya akan memberikan pemahaman yang menyenangkan dan mendamaikan. Sebuah pemahaman yang mengajak seluruh masyarakatnya untuk mencintai dan bagaimana menjadi generasi yang cinta tanah air.

Selain memberikan pemahaman yang positif bagi generasi penerus bangsa, da’i juga diharapkan memberikan solusi untuk kemajuan bangsa yang lebih beradab. Agar masyarakat mampu mencintai Indonesia dengan penuh santun dan menyenangkan. Sehingga dalam hidup ini akan selalu tumbuh benih-benih kedamaian dan kerukunan dalam hidup berbangsa.

Untuk itu sudah seharusnya Indonesia menjadi negara yang menyenangkan. Bangsa yang mengajarkan penghuninya untuk menjadi manusia yang beradab dan mengajari pentingnya kebersamaan. Berangkat dari da’i yang santun dalam berdakwah, tentu Indonesia akan melahirkan generasi yang ideal dalam menjaga keutuhan bangsa yang memiliki beraneka ragam di dalamnya.

Lindungi harta-harta berharga yang ada di dalamnya. Hingga perbedaan dan keanekaragaman yang ada di dalamnya akan terjaga dengan baiknya. Jadilah da’i yang setiap ucapannya mampu melahirkan generasi menjadi manusia yang cinta tanah air. Generasi yang siap menjaga serta mengelola Indonesia menjadi lebih baik lagi. Menjadi Indonesia yang berkedaulatan dan bersatu untuk negara yang damai dan mendamaikan.

Suroso, S.Ag
Suroso, S.Ag
Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru