27.3 C
Jakarta

Cegah Terorisme, Masyarakat Harus Punya Ketahanan Ideologi

Artikel Trending

AkhbarNasionalCegah Terorisme, Masyarakat Harus Punya Ketahanan Ideologi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – KH Yusnar Yusuf Rangkuti, Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar (PB) Al Washliyah, menyoroti pentingnya ketahanan ideologi dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme di kalangan masyarakat.

Menurutnya, salah satu cara untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat adalah dengan mendekati dan memberikan bimbingan kepada para takmir masjid. Ini disebabkan oleh peran kunci takmir masjid dalam menentukan khatib, imam, dan ceramah di masjid tersebut.

KH Yusnar Yusuf Rangkuti menjelaskan bahwa ketahanan ideologi harus diwujudkan di berbagai tingkat, termasuk tingkat desa, tempat ibadah, sekolah, lingkungan sosial, dan bahkan di dunia maya (warganet).

“Para pengurus atau takmir masjid perlu didekati dan diarahkan agar masjid tidak menjadi platform bagi individu yang ingin menyebarkan ideologi ekstrem melalui mimbar agama,” katanya.

Sebagai contoh, jika seseorang ingin menjadi khatib di masjid tertentu, takmir masjid harus dapat mengawasi jadwal pengisian mimbar dan mengawasi isi pengajian yang disampaikan oleh penceramah tersebut.

“Banyak takmir masjid yang belum memahami bahaya dakwah yang dapat mengarah ke ideologi ekstrem, karena kurangnya panduan dari pemerintah dalam hal ini,” tutur Yusnar.

BACA JUGA  Kaprodi Kajian Terorisme SKSG UI Nilai Perlu Adanya Regulasi Larangan Penyebaran Ideologi HTI

Dia juga menyarankan agar upaya pembentukan ketahanan ideologi melibatkan dialog dan kerja sama antara pemerintah, ulama, dan pihak terkait untuk mengatasi masalah ini tanpa menghambat proses.

Yusnar mengingatkan bahwa penyebaran ideologi ekstrem saat ini terutama terjadi melalui media sosial. Ini termasuk menghasut kebencian terhadap pemerintah dan menyebarkan informasi palsu.

Untuk mengatasi hal ini, dia menyarankan mengandalkan peran organisasi masyarakat (ormas), yang memiliki kekuatan hingga tingkat daerah, untuk meredam penyebaran ideologi ekstrem.

Selain itu, Yusnar juga menekankan pentingnya pencegahan penyebaran ideologi ekstrem sejak tingkat pendidikan dasar, melalui pendekatan guru sebagai agen dakwah utama yang dapat memengaruhi pemikiran anak-anak.

Al Washliyah, sebagai contoh, memiliki banyak sekolah dan universitas di bawah pengawasannya. Dia menekankan pentingnya memberikan pemahaman dan pelatihan kepada guru untuk mendidik anak-anak dengan baik dan memerangi ideologi ekstrem melalui pendidikan agama yang benar.

Dengan demikian, langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia membangun ketahanan ideologi yang kuat dan mencegah penyebaran ideologi ekstrem yang berpotensi merusak stabilitas sosial dan keamanan negara.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru