Harakatuna.com. Bandung – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan petugas pemasyarakatan terkait penanganan narapidana teroris (napiter) di Jabar. Para petugas Lapas diberi pemahaman mengenai penanganan napiter.
BNPT memberikan pelatihan dan peningkatan kemampuan bagi petugas pemasyarakatan dalam penanganan napi teroris di wilayah Jabar itu berlangsung selama dari Selasa (24/10/2023) hingga Kamis (26/10/2023), di Kota Bandung.
Sebanyak 60 petugas lembaga pemasyarakatan (lapas) dari 26 Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-wilayah Jabar mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan petugas pemasyarakatan, dan mencegah penyebaran paham radikalisme di dalam lingkungan lapas.
Kepala Seksi Pemberdayaan Kemampuan Subdirektorat Penggunaan Kekuatan Direktorat Pembinaan Kemampuan Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT AKBP Ikhwanuddin menyampaikan, petugas lapas memiliki tiga tantangan terhadap terorisme.
Pertama, penyebaran radikalisme. kedua adalah kendali aksi terorisme oleh napi. Dan, ketiga soal residivis terorisme.
“Tantangan inilah yang akan dihadapi oleh petugas pemasyarakatan. Untuk itu perlu integritas tinggi, kepekaan terhadap lingkungan, menjaga kekompakan setiap petugas untuk selalu berpegang teguh pada setiap protap yang ada dalam menjalankan tugasnya,” kata Ikhwanuddin dalam keterangan yang diterima detikJabar.
“Para komandan harus menggunakan model keputusan bersama untuk membantu menyatukan informasi yang tersedia, menyatukan tujuan, dan membuat keputusan bersama yang efektif. Keputusan yang berpegang teguh pada tujuan bekerja bersama, menyelamatkan nyawa dengan selalu berpikir untuk memitigasi bahaya” ucap Ikhwanuddin menambahkan.
Kegiatan tersebut diikuti juga oleh dua petugas dari Lapas Khusus Kelas II B Sentul, Bogor. Kepala Lapas Khusus Kelas II B Sentul Ibnu Faizal mengapresiasi kegiatan yang diadakan setahun dua kali oleh BNPT.
Kegiatan tersebut diharapkan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.”Kami mengapresiasi kegiatan ini. Tentunya untuk menjaga keutuhan NKRI,” kata Ibnu Faizal.