Harakatuna.com. Somalia. Dua kali ledakan bom mobil terjadi di ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Sabtu malam (14/10). Setidaknya 22 orang orang tewas dan sejumlah orang terluka akibat kejadian itu.
Ledakan pertama terjadi di daerah persimpangan K5 yang sejalur dengan lokasi gedung-gedung pemerintahan, hotel dan restoran. Sejumlah gedung dan kendaraan pun terbakar.
“Yang kami ketahui setidaknya 20 warga sipil meninggal, sementara puluhan lainnya terluka,” kata seorang petugas kepolisian Somalia yang berada di lokasi, Abdullahi Nur, seperti dilansir dari Antara, Minggu 15 Oktober 2017.
Ia menambahkan, jumlah korban pasti akan bertambah. Banyak korban yang tertimpa reruntuhan belum terevakuasi.
Dua jam kemudian ledakan kedua terjadi. Ledakan muncul di distrik Madina.
“Bom itu menggunakan mobil. Dua warga sipil terbunuh,” kata Mayor Polisi Siyad Farah kepada Reuters.
Seorang tersangka yang dicurigai menanamkan bahan peledak sudah ditangkap. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa itu.
Kendati, kelompok Al-Shabaab dikenal kerap melancarkan serangan. Kelompok sekutu Al-Qaeda itu sedang melancarkan pemberontakan untuk menggulingkan pemerintahan yang didukung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) serta sekutu-sekutunya di Uni Afrika.
Kelompok itu juga menerapkan aturan Islam radikal. Mereka dinilai menerapkan aturan yang mereka tafsirkan sendiri.
(INF)