Harakatuna.com, Depok — Maraknya gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di sejumlah kampus di Depok mulai mengkhawatirkan masyarakat. Sebab itu, Harakatuna membuka konsultasi bagi mahasiswa yang sudah terkena doktrin dari HTI.
Adalah Muhammad Makmun Rasyid, penulis buku HTI Gagal Paham Khilafah yang ikut memelopori gerakan menyadarkan orang dari paham ‘sesat’ Hizbut Tahrir Indonesia ini. Dia mengaku saat ini gerakan HTI sangat marak di kampus-kampus Depok.
“Kampus UI menjadi sasaran empuk HTI selain IPB dan ITB. Itu bisa dilihat dari identitas mereka, cara berpakaian, dan juga selebaran-selebaran karena ada komunitasnya,” kata Makmun Rasyid kepada Oranyenews, Kamis 22 Juni 2017.
Dia mengungkapkan ada organisasi mahasiswa di UI bernama Gema Pembebasan, yang merupakan underbouw Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang tugasnya merekrut calon kader-kader hizbiyyin yaitu anggota atau kader yang pantas masuk ke dalam paham Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Tonton Bukti Gema Pembebasan di UI: Gema Pembebasan UI Tolak Ahok
Dukungan GP Daerah Solo: UI Dimana Riwayat Mu Kini..! Merespon Kasus Video Mahasiswa UI
Sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat Indonesia yang hendak memasukkan putra-putrinya ke kampus Universitas Indonesia (UI), Universitas Pancasila (UP), atau ITSN tidak melalui pintu HTI, terutama untuk mahasiswa yang ngekos di kawasan Depok. Biasanya, ada saja yang mengajak untuk mengaji khilafah dengan dibalut tema “Kajian Nafsiah”. Biasanya, itu adalah pintu pertama masuk ke dalam gerakan HTI.
Jika dirasa sudah masuk perlahan-lahan paham dari khilafah barulah calon kader tersebut disertakan dalam pengajian-pengajian HTI dengan guru atau ustadz yang tidak berhaluan ahlus sunnah wal jamaah seperti Khalid Basalamah dkk, sehingga ketika kembali ke rumah otak pemikirannya sudah berubah dan selalu berbicara soal khilafah.
Sejauh ini, Makmun Rasyid mengaku sudah banyak pihak yang datang kepadanya dan berkonsultasi mengenai doktrin dan paham Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). “Belum sampai ratusan, masih puluhan. Ada juga yang ternyata hanya menguji ilmu saja, hahaha,” ungkap Makmun.
Ternyata, yang datang adalah kader HTI yang ingin tahu sejauh mana pengetahuan dirinya mengenai paham-paham HTI. Bukan untuk berkonsultasi untuk menyadarkan diri atau insyaf dari paham sesat HTI.
Tapi banyak juga yang datang memang untuk berkonsultasi tentang paham HTI yang meresahkan anggota keluarga yang lain. Tak hanya warga Depok dan sekitarnya, dari daerah lain juga ada yang datang kepada dirinya saat mendatangi seminar atau diskusi mengenai HTI.
Dan Makmun Rasyid tidak pernah meminta biaya apapun dari konsultasi tersebut, dia dan ketiga teman lainnya secara ikhlas membantu untuk meluruskan paham keagamaan yang menurut mereka keliru, tidak sesuai dengan ahlussunnah wal jamaah. []
Sumber: www.oranyenews.com