31.1 C
Jakarta

Bakesbangpol Jatim Gandeng Undar Jombang Tingkatkan Kewaspadaan Nasional

Artikel Trending

AkhbarDaerahBakesbangpol Jatim Gandeng Undar Jombang Tingkatkan Kewaspadaan Nasional
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Surabaya – Bhirawa Setelah sebelumnya massif menggandeng SMA-SMK sebagai bentuk peningkata kewaspadaan nasional, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim kini menggandeng pesantren dan perguruan tinggi.

Disampaikan oleh Eddy Supriyanto, Kepala Bakesbangpol Jatim, bahwa pihaknya akan selalu mendukung program Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang mana Provinsi Jatim berturut-turut selalu meraih penghargaan sebagai Provinsi Terbaik Pelaporan Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial.

“Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki potensi konflik cukup tinggi. Namun Ibu Gubernur telah menunjukkan bahwa provinsi ini selalu meraih penghargaan sebagai Provinsi Terbaik Pelaporan Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial. Maka ini kewajiban kami untuk selalu hadir menguatkan spirit beliau,” jelas Edy Supriyanto STP MPSDM.

Salah satu wujud nyata Bakesbangpol Jatim, adalah dengan menggelar Bimtek Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dalam Peningkatan Kewaspadaan Nasional, di Aula Universitas Darul ‘Ulum Jombang. Rabu (17/5/23).

Selain dihadiri langsung Kepala Bakesbangpol Provinsi Jatim, acara tersebut juga dihadiri Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Erfan Idris, Rektor Undar Jombang Dr Amir Maliki Abitolkha MAg, Ning Ema Umiyyatul Chusnah ST MPd, Komisi IV DPR RI yang sekaligus putri Bupati Jombang Nyai Hj. Munjidah Wahab, Kepala Bakesbangpol kabupaten Jombang, Drs Mohamad Anwarn, MKP, anggota DPRD Jombang Junita Erma Zakiyah, dan berbagai elemen perguruan tinggi maupun ormas di Jombang.

Bimtek yang dimoderatori Lia Istifhama (Ning Lia), Sekretaris MUI Jatim tersebut, terbagi dalam beberapa diskusi panel. Panel pertama berisi materi terkait peran ideologi dalam kewaspadaan nasional dan generasi milenial sebagai agen kewaspadaan nasional.

“Materi pertama disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol karena Bakesbangpol telah berkeliling ke beberapa pesantren sebagai bentuk upaya peningkatan kewaspadaan nasional. Sedangkan, materi kedua disampaikan Ema Umiyyatul Chusnah, dan untuk materi ketiga disampaikan oleh Rektor Undar Amir Maliki Abitolkha,” terang Lia.

Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur Eddy Supriyanto menyampaikan bimtek diselenggarakan dalam rangka memberikan pembekalan kepada para siswa, mahasiswa, santri, tokoh masyarakat, ulama. Bimtek tersebut merupakan sinergi antara pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Universitas Darul Ulum, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme serta Pemerintah Kabupaten Jombang.

“Bersama-sama untuk menangkal serta mencegah paham radikal supaya tidak masuk ke Jombang dan kita dapat membangun bersama kerukunan, kebersamaan serta persatuan supaya Jombang aman,” ujarnya.

BACA JUGA  Kemenag Aceh Bersama BNPT Akan Perkuat Pencegahan Terorisme

Harapannya, bimtek tersebut bisa lebih dikembangkan ke tempat-tempat lain seperti pondok pesantren, universitas lainya serta daerah lainnya. Sehingga kebersamaan antara pemerintah, civitas, pihak kampus, pondok pesantren, masyarakat dalam membangun keamanan dapat terwujud serta para siswa maupun mahasiswa dapat belajar dengan baik untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan di masa depan.

Sementara itu, Ning Ema memberikan semangat agar generasi muda mengambil peran aktif dalam meningkatkan kewaspadaan nasional, diantaranya dengan membangun karya dan menjadi bagian dalam pembuat kebijakan.

“Banyak hal yang menjadi ancaman yang berpotensi menciptakan konflik, diantaranya politik maupun faktor ekonomi, termasuk ancaman ekonomi akibat peperangan global. Untuk mengantisipasi berbagai ancaman tersebut, maka generasi muda harus bijak menyikapi segala pemberitaan dalam sosial media. Sebaliknya, perkuat karya dan ambillah peran dalam segala bidang. Bila perlu, jadilah bagian dari pembuat kebijakan melalui peran politik aktif,” pesannya.

Ditempat sama, Rektor Undar Jombang Amir Maliki Abitolkha menyampaikan Bimtek tersebut dilakukan karena tahun politik dan mencegah agar tidak terpengaruh sebab banyak isu liar. Undar mempunyai kerjasama dengan Badan BNPT, tentu program BNPT tidak ada unsur terorisnya dan menggunakan prinsip pencegahan waspada nasional. Pada dasarnya hal tersebut konsep sederhana kehidupan berbangsa dan bernegara tetap dijaga.

“Maka bertemulah acara ini meliputi kampus, pemprov melalui Bakesbangpol, dan BNPT. Sebab munculnya radikalisme dan terorisme susah untuk dideteksi, bisa ada dimana-mana, kapan saja. Oleh karena itu, kita mengundang dari unsur pondok pesantren, ormas, LSM, dan mahasiswa guna membangun kefahaman bahwa tugas menjaga kewaspadaan nasional menjadi tugas bersama,” ungkapnya.

Menurut Amir, yang dapat disumbangkan oleh Undar seperti pemikiran dan kajian akademik. Maka dari itu, terkait MoU tersebut Undar mengajak BNPT untuk membuat kegiatan secara bersama-sama. Sedangkan, konteks daerah yang menjadi domain program pokok sekaligus dengan bakesbangpol menjadi 1 judul yaitu menjaga dan mengembangkan kewaspadaan nasional.

“Undar juga memberi pemahaman tentang modernisasi agama melalui memberikan kajian, kerjasama dengan para pihak. Undar merupakan kampus trisula yakni kampus akademik, thoriqoh, lingkup pondok, Undar mempunyai ciri khas tersendiri yaitu setiap Senin pon Rektor, Wakil Rektor, Dosen wajib memakai sarung. Pesan saya, mahasiswa untuk lebih berpedoman pada trisula, aktualisasikan disetiap spek kehidupan,” tandasnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru