26.1 C
Jakarta

Ayatollah Khamenei: Israel Bukan Negara, Tapi Basis Teroris

Artikel Trending

AkhbarInternasionalAyatollah Khamenei: Israel Bukan Negara, Tapi Basis Teroris
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Teheran – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel bukanlah negara, tetapi basis teroris. Menurutnya, kehancuran apa yang dia sebut basis teroris itu sudah dekat.

Komentar Khamenei dalam pidatonya untuk menandai Hari al-Quds, Jumat (7/5/2021). Hari al-Quds mereka peringati saban tahun oleh Iran untuk mengobarkan semangat membebaskan Palestina dari pendudukan Israel.

“Israel bukanlah sebuah negara, tapi basis teroris melawan bangsa Palestina dan negara Muslim lainnya,” kata Khamenei. Ia menyampaikan pidatonya yang melalui siaran langsung di televisi Iran.

“Memerangi rezim yang lalim ini…adalah tugas semua orang,” kata Khamenei sebagaimana laporan Times of Israel.

Khamenei juga menekankan bahwa penjatuhan rezim Zionis telah dimulai dan tidak akan berhenti.

Dia mengecam normalisasi hubungan Israel dengan beberapa pemerintah Arab yang dia sebut “lemah” sebagai upaya untuk merusak mimpi persatuan Muslim.

Dia menyerukan kepada rakyat Palestina untuk melanjutkan perlawanan mereka dan meminta pemerintah negara-negara Muslim mendukung mereka.

Iran memprakarsai Hari al-Quds atau Hari Yerusalem pada 1979, tahun Revolusi Islam Iran. Hari al-Quds diperingati dengan pidato anti-Israel, peristiwa dan ancaman untuk “membebaskan” Yerusalem dari kendali Israel.

BACA JUGA  China Serukan Mitigasi Dampak Meluasnya Konflik Gaza di Suriah

Basis Teroris di Israel Bermuda Sejak Perang Enam Hari 1967

Tahun ini, jatuhnya Hari Al-Quds berdekatan dengan Hari Yerusalem versi Israel yang dirayakan pada 10 Mei. Israel memperingati Hari Yerusalem untuk menandai penyatuan ibu kota selama Perang Enam Hari 1967.

Meskipun ada pembatasan terkait COVID-19, sejumlah orang keluar “secara spontan” di Ibu Kota Iran, Teheran. Mereka membakar bendera Amerika Serikat dan Israel sembari meneriakkan yel-yel “Matilah Amerika” dan “Matilah Israel”.

Dalam tweet hari Rabu menjelang peringatan Hari al-Quds, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mencap Israel sebagai “rezim apartheid.”

“Palestina adalah tolak ukur keadilan. Beberapa ukuran. Tapi Iran dengan bangga berdiri bersama rakyat Palestina—yang menentang kebrutalan rezim apartheid. Hari al-Quds adalah pengingat tahunan akan keharusan moral dari solidaritas global untuk Palestina,” tulis Zarif di Twitter.

Sementara itu, pengunjuk rasa di Peshawar di Pakistan menandai Hari al-Quds dengan membakar bendera Amerika, Israel dan India pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru