27.3 C
Jakarta

Agresi Militer Turki Telantarkan 100 Ribu Warga Suriah

Artikel Trending

AkhbarInternasionalAgresi Militer Turki Telantarkan 100 Ribu Warga Suriah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Damaskus-Program Pangan Dunia PBB kutuk agresi militer Turki di Ras Al-Ayn, di Tal Abyad dan di Suriah. Menurut PBB agresi militer tersebut telah menyebabkan 100 ribu warga Suriah terlantar. Hal itu terjadi akibat meningkatnya kekerasan.

Program Pangan Dunia bersama mitra-mitranya akan terus mendukung warga di timur laut Suriah meskipun situasi keamanan di sana memburuk. Sekitar 580 ribu warga yang diberi makan di wilayah tersebut saat ini tinggal di daerah yang dikuasai Kurdi.

Agresi militer Turki sedang berfokus di Ras Al-Ayn dan Tal Abyad. Pada Sabtu (12/10), Ankara mengklaim berhasil merebut kota Ras Al-Ayn dari tangan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi.

Namun klaim itu dibantah oleh SDF. Pejabat media militer SDF Marvan Qamishlo mengungkapkan, pasukan yang didukung Turki memang telah memasuki satu lingkungan di Ras Al-Ayn, sebuah distrik industri. Namun pertempuran masih berlangsung.

BACA JUGA  Diserang Iran, Israel Mengemis Perhatian Internasional

“Serangan SDF telah dimulai dan ada bentrokan yang sangat sengit sekarang. Bentrokan berlanjut di kawasan industri,” ujar Qamishlo, seraya menambahkan bahwa distrik itu adalah bagian dari Ras Al-Ayn yang paling dekat dengan perbatasan Turki.

Selain SDF, operasi militer Turki yang dimulai sejak Rabu lalu, turut membidik pasukan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Partai Persatuan Demokratik Suriah (PYD). Ankara memandang YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yakni kelompok bersenjata Kurdi yang telah melancarkan pemberontakan di Turki tenggara selama lebih dari tiga dekade.

Negara-negara Eropa dan Arab telah mengecam agresi militer Turki. Aksi militer mereka dianggap melanggar kedaulatan wilayah Suriah dan mengancam stabilitas kawasan serta melanggar hukum internasional.

Turki didesak untuk segera menghentikan operasi militernya. Hal itu penting guna menghindari terjadinya bencana atau krisis kemanusiaan baru di Suriah.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru