Harakatuna.com. Jakarta. Dalam waktu 24 jam, 94 orang tewas terbunuh akibat serangan pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya di wilayah kantong kelompok pemberontak, Ghouta timur, Senin (19/2/2018).
Ada 18 anak-anak yang termasuk korban serangan yang dimulai sejak Minggu (18/2/2018) tersebut. Hal ini disampaikan oleh Lembaga Pemantau Perang, Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris.
Wilayah kantong terakhir pemberontak itu mendapat serangan udara, roket, dan penembakan di daerah pinggiran Damaskus. Hal itu juga melukai 325 orang lainnya.
Dalam pewartaan BBC, serangan tersebut juga menyasar toko roti, gudang, dan fasilitas lain yang menyimpan persediaan makanan. Tidak hanya menyerang warga sipil yang berjumlah 400.000 itu.
Untuk merebut kembali wilayah tersebut, Presiden Bashar al-Assad telah memerintahkan pengiriman bantuan. Pihaknya hanya menyasar kelompok pemberontak.
“Situasi kemanusiaan terhadap warga sipil di Ghouta Timur tidak terkendali,” kata Koordinator regional PBB untuk krisis Suriah Panos Moumtzis.
“Banyak penduduk yang memiliki sedikit pilihan, kecuali untuk tinggal di ruangan bawah tanah dan bungker bersama anak-anak mereka,” imbuhnya.
Sumber: Kompas.com