27.2 C
Jakarta
Array

Tragedi Kabut Asap Dalam Tafsir Surat Arrum Ayat 41

Artikel Trending

Tragedi Kabut Asap Dalam Tafsir Surat Arrum Ayat 41
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Tragedi Kabut Asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Indonesia, tepatnya di kalimantan dan Sumatra Selatan. Kabut asap semakin tebal menyelimuti wilayah tersebut dan menyebabkan banyak kerugian. Warga sudah mulai terserang penyakit gangguan pernafasan akibat menghirup kabut asap dan udara yang tidak sehat.

Kebakaran hutan dan lahan ini selain menyebabkan kabut asap yang begitu pekat juga menyebabkan rusaknya habitat satwa seperi orang utan, kera. Dan juga meludes banyak sekali fauna yang tumbuh subur di hutan tersebut.

Rusaknya hutan dan tragedi kabut asap ini seakan menjadi tamparan yang begitu keras bagi umat manusia untuk berhenti mengeksploitasi dan merusak alam. Kerusakan yang yang nyata di muka bumi jelas akibat ulah tangan manusia yang amat serakah.

Allah berfirman dalam Surat Arrum, Ayat 41

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi. Supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Dari ayat ini jelas bahwa tragedi kerusakan hutan sebagai tanda bahwa umat manusia lupa dan mulai mengabaikan ayat ini. Ayat ini jelas mengingatkan kepada kita dan sekaligus menjadi tamparan bagi kita. Bahwa ditampakannya kerusakan di bumi berupa kabut asap dan kebakaran hutan ini harusnya menyadarkan kita untuk kembali kejalan yang benar. Yaitu jalan yang telah ditentukan Allah.

Rasanya ayat ini belum cukup sebagi pengingat kita dengan melihat semakin banyaknya kerusakan semakin tampak. Apakah harus didatangkan bencana agar manusia kembali ingat dan sadar untuk tidak mengeksploitasi alam secara membabi buta..? apakah tragedi kabut asap ini belum  mampu menyadarkan kita untuk segera kembali kepada Allah..?

Tafsir Surat Arrum: 41 Tentang Kerusakan Bumi

Dalam Tafsir Jalalain karangan Imam Jalaludin Mahali dan Jalaludin Suyuti dinyatakan bahwa ayat ini menjelaskan tentang kerusakan di bumi ini dengan sebuah fenomena terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan dan kerusakan di laut ditandai dengan negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering.

Semoga dengan memperhatiakan tafsir ayat ini dan mencermati tragedi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kita menjadi semakin sadar untuk bersegera kembali kepada Allah dengan berhenti untuk mengeksploitasi alam secara membabi buta.

Semoga fenomena kabut asap ini tidak membuat kita termasuk sebagai orang yang disebut Allah dalam Al-Baqarah, Ayat 11. Yaitu manusia yang berbuat kerusakan akan tetapi mendakwa sebagai yang mengadakan perbaikan.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ

Artinya: “Dan bila dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi !” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”.

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru