30.8 C
Jakarta

Tiga Benteng Manusia Dari Setan

Artikel Trending

Asas-asas IslamTiga Benteng Manusia Dari Setan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. – Musuh abadi manusia di dunia ini adalah setan, karena setan meminta ijin kepada tuhan untuk dihidupkan selamanya di dunia dan telah berikrar dihadapan tuhan yang maha esa untuk menggunakan waktu seumur hidupnya untuk menggangu manusia dan mengajak manusia untuk menemaninya di neraka kelak.

Oleh karenanya setan tidak mengenal kata Lelah dan putus asa untuk selalu menggoda manusia agar terus menerus berbuat maksiat dan lalai dari tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini. setan adalah mahluk yang tidak pernah benar disisi tuhannya, akan tetapi hal yang perlu dijadikan pelajaran dari setan adalah mereka tidak pernah Lelah dan putus asa untuk mencapai yang di inginkan.

Manusia adalah mahluk yang lemah, kelemahanya ini ditandai dengan rasa terburu-buru dalam segala sesuatunya, hal ini sudah bisa dirasakan oleh setiap manusia. Yang pada umumnya mereka selalu menginginkan hal instan untuk menjadi, menguasai dan memiliki sesuatu hal.

Mereka sudah enggan berlelah letih berjuang untuk mendapatkan sesuatu, yang mereka mau adalah instan dalam setiap hal. Tak pelak rasa terburu-buru yang menjadi kelemahan manusia inipun dimanfaatkan setan untuk menjerumuskan manusia. Sudah bisa dikatakan terburu-buru dalam suatu hal adalah bisa berakibat buruk dan penyesalan di akhir.

Oleh karenanya manusia perlu benteng untuk menjaga dirinya dari setan. Menurut Ka’ab bin Ahyar benteng manusia dari setan adalah tiga.

Benteng yang pertama adalah adalah masjid, menurutnya masjid adalah tempat orang mengingat Allah dan tempat yang di sukai malaikat, makanya masjid adalah oase bagi orang yang ingin kembali kepada Allah. Masjid adalah pencharger ruhani dari dahaga dan kekeringan mental spiritual yang dialami manusia. Akan tetapi setanpun mulai cerdik dengan menjadikan masjid bukan sebagai tempat oase spiritual, akan tetapi masjid dijadikan sebagai awal perpecahan. Lihatlah peristiwa kontemporer akhir ini, banyak sekali hujat menghujat dilakukan didalam masjid, bahkan Arab Spring pun dimulai dari masjid yang sudah tidak digunakan sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kita harus bisa mengembalikan masjid sebagai benteng dari setan.

Benteng yang kedua adalah dzikir kepada Allah, terlebih lagi dzikir yang dibaca adalah kalimat Hauqolah, yaitu berupa bacaan la haula wala quwaata illa billah. Karena menurutnya ketika mendengar bacaan ini setan terbirit-birit lari meninggalkan orang yang membacanya

Benteng yang ketiga adalah membaca al-Quran, terlebih lagi yang dibaca adalah ayat qursi, karena ayat ini sangat mujarab untuk mengusir setan. 

Jadi apabila manusia sudah berlindung kedalam tiga benteng ini, insya Allah akan diselamatkan dari setan. Akan tetapi ibnu jauzi mengingatkan kembali kepada kita dalam bukunya yang berjudul Talbis Iblis, bahwasanya setan selalu menggoda manusia dalam hal-hal atau kegiatan baik-baik termasuk dalam kegiatan keagamaan, bahkan dalam hal yang diperintahkan Allahpun setan akan tetap menggoda manusia dan tidak sedikit manusia sering dibuat lalai dalam hal ini, misalnya sholat adalah hal baik akan tetapi setan juga menggoda manusia supaya sholatnya tidak karena Allah, sholatnya dengan tidak mengikuti aturan fikih. menjadi juru dakwah adalah hal yang baik, akan tetapi setan juga sering menjadikan juru dakwah sebagai juru pemecah umat, belum bisa mampu menjelaskan ayat-ayat allah sudah berlahak menguasai segalanya, haji adalah hal yang baik akan tetapi jangan sampai seperti yang Prof. Mustofa Yaqub sindir dalam bukunya yaitu haji pengabdi setan.

Walhasil manusia harus selalu waspada dari godaan setan yang yang terkutuk, manusia harus selalu meminta perlindungan kepada Allah setiap saat dan setiap detik dan selalu berdoa supaya diberikan hati yang selamat dari tipu daya setan.

Oleh : 

Ahmad Khalwani

(Mahasiswa Pascasarjana Sejarah Peradaban Islam, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia)

[zombify_post]

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru