Harakatuna.com. London – Seorang terduga ekstremis hak-hak binatang dalam daftar teroris paling dicari di Amerika Serikat (AS) sejak 2009, yang terkait peristiwa pengeboman di sebuah perusahaan bioteknologi California, telah ditangkap di Inggris, lapor Biro Investigasi Federal (FBI) pada Selasa, 26 November.
Tersangka kasus terorisme bernama Daniel Andreas San Diego ditangkap di Wales pada 25 November dalam sebuah operasi yang dilakukan Badan Kejahatan Nasional Inggris, Kepolisian Antiterorisme, dan Kepolisian Wales Utara yang berkoordinasi dengan FBI. Mengutip dari AsiaOne, Rabu, 27 November 2024, belum diketahui apakah San Diego, yang sekarang ditahan sambil menunggu ekstradisi, memiliki kuasa hukum.
San Diego didakwa terkait ledakan bom di perusahaan bioteknologi Chiron Inc dekat Oakland, California, pada Agustus 2003. Bom kedua yang ditemukan di sana dinonaktifkan pihak berwenang dan mungkin ditujukan untuk melukai petugas pertolongan pertama. Pihak berwenang menuduh San Diego menanam bom ketiga di perusahaan California lainnya sebulan kemudian. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut, kata FBI.
Sebuah badan yang menamakan dirinya Revolutionary Cells mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam pernyataan yang diunggah ke website pro-hak asasi hewan. Disebutkan bahwa Chiron Inc memiliki keterkaitan dengan Huntingdon Life Sciences, yang telah dikritik para aktivis hewan atas penggunaan hewan dalam berbagai uji coba. Huntingdon kini merupakan bagian dari perusahaan Inotiv.
Pada 2004, dewan juri agung federal mengeluarkan dakwaan yang mendakwa San Diego dengan dua tuduhan merusak atau mencoba merusak properti dengan bahan peledak dan dua tuduhan penggunaan alat perusak dalam kejahatan kekerasan.
FBI mengatakan San Diego secara terbuka mengungkapkan pandangan ekstrem yang menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan gerakan hak asasi hewan. Direktur FBI Christopher Wray mengatakan penangkapan tersebut menunjukkan bahwa tidak peduli berapa lama tersangka melarikan diri, biro akan selalu melakukan pengejaran.
“Ada cara yang benar dan cara salah untuk mengekspresikan pandangan Anda di negara kita. Menggunakan kekerasan dan perusakan properti bukanlah cara yang benar,” kata Wray.