26.1 C
Jakarta
Array

Silsilah Nasab Nabi Muhammad saw (2)

Artikel Trending

Silsilah Nasab Nabi Muhammad saw (2)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Setelah sebelumnya dipaparkan 21 nama berurutan yang menjadi silsilah emas nasab Nabi Muhammad saw sesuai riwayat yang valid, kali ini akan disebutkan rincian nama-nama yang menjadi asal-usul Nabi saw meski kevalidan riwayatnya kurang kuat.

22) Udd, menurut riwayat lain dipanggil dengan Udad. Nama ini terambil dari Wudd yang berarti cinta. Udd bin

23) Muqawwim bin

24) Naahuur, berasal dari kata Nahr (berkurban). Naahuur bin

25) Tayrah bin

26) Ya’rub bin

27) Yasyjub bin

28) Nabit bin

29) Ismail as, salah satu Nabi Allah. Nama Ismail berarti orang yang taat pada Allah swt. Ibrahim bin

30) Ibrahim as, salah satu Nabi Allah. Al-Fairuzabadi dalam kitab Bashair Dzawi al-Tamyiz menyebutkan nama Ibrahim merupakan penggabungan dari dua kata: Ab (ayah) Rahim (penyayang). Nama-nama setelah Ibrahim kebanyakan terambil dari bahasa Suryani. Ibrahim bin

31) Tarih, menurut sebagian riwayat dikenal juga dengan nama Aazar. Tarih bin

32) Naahuur bin

33) Saaruugh bin

34) Raa’uu, ada juga riwayat yang mengatakan namanya Raaghuu. Raa’uu bin

35) Faalikh, nama ini berarti tampan, indah. Faalikh bin

36) Aybar bin

37) Syalikh, nama ini berarti utusan atau wakil. Syalikh bin

38) Arfakhsyadz, nama ini berarti lentera yang berkilau. Arfakhsyadz bin

39) Sam bin

40) Nuh, salah satu nabi Allah. Nuh bin

41) Lamak bin

42) Mattu Syalakh bin

43) Idris, salah satu nabi Allah. Nama aslinya Akhnukh. Beliau merupakan orang pertama yang menulis sebagaimana riwayat dalam musnad Ahmad. Idris bin

44) Yard bin

45) Mahlil bin

46) Qaynan, nama ini berarti orang lurus. Qaynan bin

47) Yanisy, nama ini berarti orang jujur. Yanisy bin

48) Syits, nama ini berarti pemberian Allah. Syits bin

49) Adam, ada tiga pendapat mengenai arti nama Adam. Pertama, warna putih atau warna antara putih dengan hitam. Kedua, nama dalam bahasa Suryani. Ketiga, permukaan tanah sebab ia diciptakan dari tanah.

Sebagaimana disinggung sebelumnya, nasab Nabi Muhammad saw setelah Adnan hingga Adam kurang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu ditemukan silang pendapat dikalangan ulama mengenai penyebutan nasab mulia ini hingga Adam. Diantara jajaran ulama yang memperbolehkannya adalah Ibnu Ishaq, al-Thabari, dan al-Bukhari.

Sedangkan di pihak yang menentangnya ada nama Malik bin Anas. Terlepas dari perbedaan ini yang terpenting bagi kita adalah tetap meyakini bahwa Nabi Muhammad saw berasal dari trah orang-orang yang terpilih. Sebagaimana riwayat dalam sahih Muslim:

Sungguh Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail, lalu memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, kemudian memilih Bani Hasyim dari suku Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim.

Riwayat di atas dalam lingkup yang lebih luas dikuatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak:

Allah menciptakan berlapis-lapis langit lalu memilih yang paling tinggi untuk ditempati makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya. Kemudian memilih manusia dari seluruh makhluk yang Dia ciptakan. Arab dipilih dari semua manusia. Bani Mudlhar dipilih dari kalangan Arab. Lalu Quraisy terpilih diantara Bani Mudlhar. Dipilihlah Bani Hasyim dari suku Quraisy. Aku terpilih dari pilihan-pilihan diantara Bani Hasyim. (Ali Fitriana)

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru