27.6 C
Jakarta
Array

Sarjana Qur’an Hadits Nasional Tolak Politisasi Ulama

Artikel Trending

Sarjana Qur’an Hadits Nasional Tolak Politisasi Ulama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com-Jakarta-Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) mengumpulkan pembesar parpol untuk momentum Pilpres 2019 mendatang. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra  dengan didampingi Sekjen Partai Berkarya, Prio Budi Santoso, dan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri, dan Ketua Dewan Pembina PAN, Amien Rais.

Selain itu, kegiatan tersebut juga dihadi ri Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Fadli Zon, dan pengurus Ormas Fron Pembela Islam, Munarman. Serta, dihadiri para Ustaz dan ulama dari berbagai daerah.

Menurut Ketua Umum Ikatan Sarjana Qur’an Hadits (ISQH), Fauzan Amin, S,Th.I, M. Hum, kegiatan Ijtima Ulama yang diprakarsai oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) ini lebih bersifat politis karena diarahkan untuk kepentingan pemenangan calon tertentu. Parahnya, mereka membawa nama ulama ke arah politik praktis. Sehingga menurutnya, kegiatan yang demikian ini akan membingungkan masyarakat luas. “Masyarakat awam sering dipengaruhi oleh legitimasi gelar ulama atau ustadz yang ujungnya untuk tujuan politik pragmatis,” tutur Fauzan.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika mereka klaim dirinya sebagai ulama dan atas  nama umat Islam, lantas apakah jutaan para kiai atau pengasuh pesantren yang kebetulan punya pilihan politik berbeda mereka itu bukan ulama, bukan santri atau bahkan dituduh munafiq.

Karena itu, ia beserta jajarannya yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Qur’an Hadist Nasional menentang keras perkumpulan yang membingungkan ini. “Tentu sikap dan pemahaman tersebut sesat dan ke-kanak-kanakan.  Nyatanya mereka yang selama ini terlihat paling suci di saat  mengemban amanah banyak yang terjerat OTT. Semoga umat Islam semakin terbuka hati dan tidak mudah terpukau oleh status dan atribut agama seorang,  Umat Islam harus memperluas pemahaman bahwa kriteria ulama’ harus memenuhi kualifikasi yang ketat. Pintanya (Fay)

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru