29.3 C
Jakarta
Array

Santri Era Modern dan Terkikisnya Suatu Keberkahan

Artikel Trending

Santri Era Modern dan Terkikisnya Suatu Keberkahan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Sekarang, seorang santri tidak terlalu sulit lagi dalam hal menelusuri berbagai keilmuan akibat dari pesatnya perkembangan teknologi bahkan sudah sangat mumpuni. Dulunya seorang ketika ingin mengetahui suatu keilmuan maka, tentu ia berusaha untuk mencari sumber ilmu tersebut, yaitu dengan cara datang pada guru, bahkan tak kenal panas atau hujan sekalipun mereka tetap giat datang pada guru untuk belajar dan bertanya secara langsung.

Namun sekarang pola mencari ilmu sudah mulai bergeser; seseorang ketika memiliki problem terutama terkait ilmu pengetahuan sudah jarang untuk bertanya langsung pada guru, melainkan tinggal mengambil gadget langsung mengetik dengan kecepatan jarinya apa yang akan ditanyakan, seketika itu pun muncul jawaban atas pertanyaan nya, sehingga di zaman sekarang kebanyakan dari seorang pelajar tidak terlalu bertanya lagi dengan gurunya.

Memang tidak salah, namun jika masih mampu belajar pada guru, sebaiknya langsung dengan guru. Sebab saat ini sudah terlalu banyak orang yang hanya belajar dari internet namun sudah pandai membenarkan dirinya, dan bahkan jika ada yang tidak sesuai pemahamannya, ia langsung serta merta menyalahkan seseorang yang berbeda dengan pendapatnya.

Padahal ilmu itu luas, bahkan seorang yang belajar langsung dengan guru pasti akan banyak mendapatkan pemahaman karena referensi keilmuan yang di ajarkan oleh guru itu dari sumber yang konkrit, bukan atas pemahamannya sendiri melainkan dari guru-gurunya yang memiliki kejelasan sanad keilmuan

Namun di era sekarang beberapa orang hanya membaca dari internet tanpa membaca banyak literatur dari buku-buku atau kitab-kitab yang langsung dari pengarangnya, akibatnya ia tidak mau menerima pendapat orang lain dan menganggapnya salah padahal pemahamannya yang sangat minim, dan pemikirannya terlalu sempit, sehingga di era sekarang berkah sudah mulai terkikis dan perlahan berkurang di karenakan hal tersebut.

Memang yang namanya berkah tidak nampak namun perlu kita sadari berkah itu ada, seorang santri yang senantiasa mencari berkah pastilah melalui guru, karena ilmu yang berkah adalah ketika santri menghormati gurunya dan senantiasa mengamalkan apa yang di ajarkan.

Dan ketika beda pendapat dengan guru, tidak semerta-merta menolak dan menyalahkan akan tetapi tetap santun dalam menanggapi suatu hal tersbut. Begitupun terhadap orang lain, sehingga jangan sampai hal tersebut menjadikan lupa terhadap siapa guru yang sebenarnya. Juga jangan sampai hanya lebih mengenal situs-situs web ketimbang nama-nama para ulama dan tokoh-tokoh yang punya kontribusi keilmuan yang luar biasa dalam memberikan pemahaman terhadap ilmu.

Seseorang yang mencari ilmu pengetahuan secara langsung dari guru dan banyak membaca buku itu lebih berkah dibanding belajar dari internet yang juga belum tentu valid semua, meski tak dapat dipungkiri perkembangan teknologi atau internet yang kian pesat juga membantu mempermudah manusia namun yang perlu ditekankan bahwa dalam menggunakan teknologi harus dengan cara yang bijak. Berkah itu mengandung sesuatu yang bermanfaat, dan bernilai dimana akan kembali kepada diri seseorang yang ikhlas dalam menuntut ilmu.

[zombify_post]

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru