30 C
Jakarta
Array

Ramadan dan Deen Assalam

Artikel Trending

Ramadan dan Deen Assalam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Bulan Ramadan selalu ditengarai dengan peningkatan ritual, baik yang berdimensi spiritual maupun sosial. Tidak hanya rajin shalat jamaah dan tadarrus di Masjid, melainkan juga gemar bersedekah; memberikan jamuan buka puasa tetangga hingga menyantuni anak yatim.

Beberapa fenomena di atas, merupakan sesuatu yang lazim terjadi pada bulan Ramadan. Selain fenomena tersebut, sejatinya bulan Ramadan juga selalu ditandai dengan meningkatnya masyarakat, khususnya Muslim, terhadap musik religi. Artinya, pada bulan Ramadan, semua yang berbau religi, pasti akan digandrungi oleh masyarakat Indonesia, utamanya musik religi.

Hal itu benar-benar terbukti. Fakta menyebutkan bahwa dalam beberapa hari yang lalu, trending topik Youtube (No.1) , selama berhari-hari ditempati oleh Nissa Sabyan. Ya. Kurang dari satu bulan, cover lagu Deen Assalam yang dibawakan oleh Nissa Sabyan ini sudah ditonton lebih dari 25 juta orang. Luar biasa bukan? Sekali lagi, ini menunjukkan betapa urat-urat religius benar-benar tumbuh subur di bulan Ramadan. Hal ini sangat wajar mengingat bulan Ramadan adalah bulan yang mulia, penuh pahala.

Jika dianalisis lebih dalam, setidaknya ada beberapa pesan dan hal penting dari viralnya lagu Deen Assalam (Agama Perdamaian). Pertama, menegaskan karakter dan ajaran Islam yang toleran, damai, dan penuh cinta. Muslim Indonesia, khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya, sungguh terhipnotis dengan lagu “Deen Assalam” Nissa Sabyan. Terlebih sebelum Ramadan datang, aksi teror dan bunuh diri secara beruntun terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air. Pelakunya diduga kuat adalah simpatisan ISIS.

Dengan demikian jelas bahwa agama Islam menjadi kambing hitam atas beberapa kejadian bom bunuh diri ini. Apalagi, seperti perkataan Umar Patek, bahwa bom bunuh diri penyebab utamanya adalah berawal dari pemahaman keliru tentang jihad (meledakkan diri bukanlah bunuh diri, melainkan cara untuk meraih surganya). Jika demikian yang terjadi, maka agama Islam tak ubah agama yang menyeramkan dan kejam.

Nah dalam bingkai itulah, lagu “Deen Assalam” ini menepis semua hal negatif yang berkaitan dengan Islam. Justru Islam adalah agama yang damai, menjunjung tinggi toleransi. Puji Syukur, Sabyan bisa membantu menyebarkan pesan toleransi dan Islam damai melalui lagu cover-nya: “Killa haziil ardh maa takfiimasakhah law na’isyib la samakhah” (seluruh bumi ini akan terasa sempit jika kita hidup tanpa toleransi). Waain ta’aayasyna bahub, law tadiihil ardi naskan kalla kolb (namun jika jika hidup dengan perasaan cinta,meski bumi sempit kita akan bahagia). “Abtakhiyaah wabsalaam ansyuruu ahlal kalaam zainudin yakhtirom” (melalui perilaku mulia dan damai, sebarkanlah dengan ucapan manis, hiasilah dunia dengan sikap hormat). Inilah Islam sesungguhnya!

Kedua,  hiduplah dengan penuh cinta, jangan ada kebencian diantara sesama. Membawa misi perdamaian, inilah ajaran Islam sesungguhnya. Bahkan misi perdamaian itu tidak terbatas pada orang Islam saja, melainkan kepada seluruh alam semesta. Penjelasan terkait Islam adalah agama perdamaian bisa dilihat dari berbagai ayat dalam Alquran, salah satunya QS. Al-Anfal: 61.

Viralnya lagu “Deen Assalam” bisa menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran nasional bahwa hidup di Indonesia harus menjunjung tinggi toleransi, penuh cinta damai. “Seluruh bumi ini akan terasa sempit, jika hidup tanpa toleransi. Namun jika hidup dengan perasaan cinta, meskipun bumi ini sempit, kita akan bahagia” begitu pesan lagu “Deen Assalam.”

Ketiga, mari sebarkan perdamaian, hentikan ujaran kebencian. “Deen Assalam” lagi-lagi menemukan momentumnya dalam kondisi riil kehidupan kita dewasa ini. Bahwa antar sesama, namun berbeda pandangan politik saja, sudah berani mengkafirkan. Semua itu lantas dibumbui dengan ujaran kebencian, caki-maki, nyinyir dan lain sebagainya.

Untuk itu, mulai sekarang dan bersamaan dengan vitalnya cover lagu “Deen Assalam”, hentikan sikap dan perilaku yang tidak sesuai atau justru mebajak Islam yang damai. Stop menyebar ujaran kebencian, sebarkan perdamaian!

Inilah pesan lagu “Deen Assalam“, yang secara eksplisit disebut dalam liriknya: “Abtakhiyaah wabsalaam ansyuruu ahlal kalaam zainudin yakhtirom, abmahabbah wabtisaam, ansyaruu baina al-anaam, hadzaa huu diin wassalam.” (Melalui perilaku mulia dan damai, sebarkan perkataan yang manis, hiasilah dunia dengan sikap hormat, dengan cinta dan senyuman. Sebarkanlah diantara insan. Inilah Islam agama perdamaian).

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru