AKARTA, KOMPAS.com – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengimbau masyarakat tetap tenang perihal ancaman serangan terorisme. Ia mengatakan, aparat terus bekerja untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
“Dalam hal ini masyarakat tetap tenang. Jadi dari Densus dan Satgas Antiterorisme dan Radikalisme terus bekerja bersama seluruh stakeholder terkait, dalam rangka untuk mitigasi serangan dari kelompok-kelompok tersebut,” kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).
Hal itu disampaikannya terkait penangkapan seorang terduga teroris berinisal WP di desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (28/3/2019).
WP diduga anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) jaringan Bandung. Dedi mengatakan, kelompok tersebut sudah merencanakan penyerangan atau amaliyah dengan aparat keamanan sebagai sasaran.
Menurut dia, aparat kepolisian menjadi sasaran karena akan berpengaruh pada situasi keamanan secara keseluruhan.
“Kalau menyerang aparat keamanan itu kan impact-nya itu bahwa keamanan secara umum akan terganggu,” ujar Dedi.
Ia mengatakan, penyerangan tersebut tak terkait Pilpres 2019, melainkan karena anggota kelompok itu telah terpapar radikalisme.
Faktor pendorong lainnya adalah imbauan ISIS kepada kelompok lain yang terafiliasi di seluruh dunia untuk melakukan penyerangan setelah mereka terdesak.