Harakatuna.com. Tojo Una-una – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Polda Sulawesi Tengah melakukan penguatan moderasi beragama di Kabupaten Tojo Una-una dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi. “Kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mengurangi potensi radikalisme dan intoleransi, serta sebagai upaya untuk membangun karakter masyarakat yang lebih toleran dan menghargai perbedaan,” kata Kasatgas II Preemtif Operasi Madago Raya Polda Sulteng AKBP Moh. Taufik di Tojo Una-Una, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan penguatan moderasi beragama ini merupakan salah satu inovasi Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya dalam rangka memperkuat moderasi beragama di wilayah Sulawesi Tengah. Kegiatan ini juga untuk mendukung upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta pencegahan radikalisme dan intoleransi di wilayah ini.
Menurut dia, Desa Borone, Kecamatan Ampana Tete dipilih sebagai desa percontohan Kampung Moderasi Beragama karena memiliki kemajemukan masyarakat yang tinggi. “Perdamaian dalam kemajemukan adalah kunci utama untuk menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera. Melalui kegiatan ini, diharapkan Desa Borone dapat menjadi contoh bagi desa lainnya di Indonesia dalam hal moderasi beragama,” katanya.
Sementara itu, kegiatan penguatan moderasi beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini menghadirkan dua narasumber yakni Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng Prof Zainal Abidin dan Ketua FKUB Kabupaten Touna Syaiful Bahri Laborahima.
Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin menekankan bahwa moderasi beragama tidak hanya penting untuk menjaga keberagaman, tetapi juga sebagai perekat dan pemersatu bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. “Moderasi beragama bukan hanya sebuah konsep, tetapi sebuah tindakan nyata yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ia mengharapkan melalui penguatan moderasi beragama ini, dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan suasana yang harmonis dan toleran, serta sebagai salah satu langkah strategis dalam mencegah radikalisme di wilayah Sulteng, khususnya Kabupaten Touna.
Kegiatan ini juga dihadiri tokoh lintas agama yang turut serta dalam memberikan dukungan terhadap terciptanya perdamaian dan keharmonisan antar umat beragama di Kabupaten Touna.