Harakatuna.com – Salim Salyo adalah seorang mantan narapidana terorisme (napiter) asal Pontianak, Kalimantan Barat, yang kini dikenal sebagai pengusaha mebel sukses. Di masa lalu, Salim pernah terseret dalam gelapnya jaringan terorisme. Tahun 2019, ia ditangkap karena terlibat dalam rencana perampokan bank di Surabaya. Rencana itu dimaksudkan untuk mendanai kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, dengan tujuan membeli senjata dan merakit bom.
Selama menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sentul, Salim mengikuti program deradikalisasi yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Program ini dirancang untuk mengembalikan para napiter ke masyarakat dengan cara memberikan wawasan keagamaan yang moderat serta keterampilan hidup. Salim memilih mengikuti pelatihan di bidang pertukangan kayu atau mebel, sebuah keterampilan yang sesuai dengan latar belakangnya sebagai tukang bangunan.
Pengalaman selama di penjara menjadi titik balik dalam hidup Salim. Ia merenungi kesalahannya dan memutuskan untuk meninggalkan paham radikal yang selama ini membelenggunya. Dalam program deradikalisasi, Salim juga didukung oleh pembinaan intensif dari petugas pemasyarakatan, yang memotivasinya untuk memulai hidup baru dengan keterampilan yang telah ia pelajari.
Setelah bebas pada tahun 2022, Salim pulang ke kampung halamannya di Pontianak dan memulai usaha mebel kecil-kecilan di rumahnya. Dengan peralatan sederhana, ia memanfaatkan ilmu pertukangan yang diperoleh selama masa tahanan untuk membuat berbagai produk seperti lemari, backdrop, partisi, dan kitchen set. Dalam waktu singkat, usahanya mulai dikenal masyarakat sekitar.
Usaha mebel Salim kini berkembang pesat. Ia tidak hanya menerima pesanan dari dalam kota, tetapi juga dari berbagai daerah lain. Kualitas produk yang dihasilkan serta ketepatan waktu pengerjaan membuatnya mendapatkan kepercayaan pelanggan. Bahkan, ia telah mempekerjakan beberapa karyawan untuk membantu operasional usaha yang semakin ramai.
Bagi Salim, keberhasilan ini adalah wujud nyata dari perubahan hidupnya. Ia mengaku bahwa keterampilan mebel bukan hanya memberinya penghasilan, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun kembali hubungan sosial yang pernah rusak akibat masa lalunya. Salim kini dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan pekerja keras, meninggalkan jauh stigma sebagai mantan napiter.
Selain sibuk mengelola usahanya, Salim juga aktif membagikan pengalamannya kepada masyarakat, khususnya anak muda. Ia sering diundang sebagai pembicara dalam berbagai acara yang bertujuan mencegah radikalisme dan terorisme. Dengan pengalaman pribadinya, Salim memberikan pesan penting tentang bahaya paham radikal dan pentingnya belajar agama melalui guru yang benar.
Salim menekankan bahwa pemahaman agama yang keliru sering kali muncul karena seseorang hanya bergantung pada informasi dari media sosial atau sumber yang tidak terpercaya. Ia mengajak masyarakat untuk memperdalam agama dari ustadz atau tokoh agama yang memiliki pemahaman moderat dan berorientasi pada perdamaian.
Proses rehabilitasi yang dijalani Salim menunjukkan bahwa deradikalisasi bisa berhasil jika diimbangi dengan niat kuat dari individu yang bersangkutan. Salim adalah contoh nyata bahwa kehidupan baru selalu mungkin bagi mereka yang bersedia berubah dan memperbaiki kesalahan masa lalu.
Kini, Salim tidak hanya menjalani hidup sebagai seorang pengusaha, tetapi juga sebagai agen perdamaian. Ia bertekad untuk terus menyebarkan pesan positif kepada masyarakat, bahwa kehidupan harmonis tanpa kekerasan adalah bagian dari ajaran agama yang sebenarnya.
Perjalanan hidup Salim juga memberikan pelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya memberikan kesempatan kedua. Ia menunjukkan bahwa setiap orang bisa berubah, asal diberi dukungan dan akses untuk memperbaiki diri. Hal ini menjadi salah satu misi penting program deradikalisasi yang dijalankan oleh pemerintah.
Kisah Salim membuktikan bahwa penyesalan dan pembelajaran bisa menjadi pijakan untuk memulai hidup baru. Dari masa lalu yang kelam, ia kini melangkah di jalan terang, menginspirasi banyak orang dengan perubahan positif yang ia bawa.
Salim Salyo adalah bukti bahwa harapan selalu ada, bahkan bagi mereka yang pernah tersesat. Dengan tekad dan usaha, ia berhasil mengubah hidupnya dan menjadi panutan bagi mereka yang ingin memperbaiki diri.[] Shallallahu ala Muhammad.