27.2 C
Jakarta
Array

Pentingnya Pendidikan Anti Radikalisme Sejak Usia Dini

Artikel Trending

Pentingnya Pendidikan Anti Radikalisme Sejak Usia Dini
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Radikalisme hari-hari ini semakin merajalela di kalangan masyarakat secara umum.  Lebih parahnya lagi, paham radikal mulai merambat kepada anak-anak di sekolah atau di lembaga pendidikan. Anak-anak di usia dini yang seharusnya diberikan pendidikan yang baik, justru diracuni dengan paham radikal yang membuatnya berlaga dan meniru kekerasan-kerasan yang terjadi.

Peran pendidikan sangatlah urgen bagi perkembangan anak, baik pendidikan dari orang tua maupun dari guru. Karena jika anak diberikan pendidikan yang baik, maka masa depan anak tersebut semakin baik pula, begitu pun sebaliknya.

Masa kanak-kanak memang sangatlah mudah untuk dipengaruhi sedemikian rupa. Mereka dengan lugu-nya mudah menerima apa saja yang diberikan oleh seorang guru atau bahkan orang tua di rumah. Sekalipun itu praktik kekerasan. Sehingga apa yang diajarkan secara cepat akan disaring dalam pikirannya dan membentuk sebuah pola pikir dalam perkembangan anak itu kedepan.

Guru adalah peran penting dalam memberikan pendidikan yang efektif terhadap anak-anak. Maka sudah selayaknya peran seorang guru untuk mampu memberikan pelajaran tentang menghargai sesama, saling mengasihi dan saling mencintai satu sama lain. Bukan mengajarkan tentang kekerasan dan kebencian.

Pendidikan yang positif itu sangatlah penting. Karena dalam tahap perkembangan anak sangatlah mampu menyerap apa yang diajarkan dan apa yang ditransformasikan kepada anak. Sehingga peran seorang guru di sekolah sangatlah penting sekali dalam perkembangan anak.

Mengenai kasus pendidikan radikalisme terhadap anak yang terjadi di Jawa Timur. Jika tidak segera dihentikan, maka ini sangat berbahaya bagi investasi bangsa yang akan datang. Ini adalah bukti bahwa doktrinisasi tentang ajaran kekerasan semakin membabi-buta di Indonesia.

Adapun doktrinisasi tentang kekerasan, sangat begitu cepat pergerakannya. Ini perlu kita antisipasi secara tegas. Karena mereka memanfaatkan sebuah ruang publik, contoh yang paling dekat adalah saat kontestasi politik dimulai.

Dengan memanfaatkan kelompok satu dengan kelompok lainnya untuk menebar sepanduk-sepanduk yang bersifat profokatif antara keduanya.  Hal ini adalah cara radikalisme bereaksi terhadap setiap kelompok agar mereka saling berujar kebencian, saling menjatuhkan satu dengan lainnya.

Ini tidak bisa kita biarkan semakin menjalar kemana-mana. Karena ajaran kekerasan sangatlah berpotensi untuk membuat tali persaudaraan kita semakin renggang, bahkan bisa mengakibatkan kesatuan bangsa kita hancur.

Maka dari itu pendidikan anti radikalisme sangatlah penting dan harus dimulai dari sejak dini. Karena ini adalah generasi bangsa yang harus dijaga agar terbebas dari virus kebencian dan kekerasan.

Adapun peran seorang guru dalam memberikan pendidikan terhadap anak adalah dengan memberikan pendidikan cara ber sosial yang baik, perhatian penuh terhadap anak, mengajak anak untuk saling menghargai, menghormati sesama temannya dan diajari untuk saling mencintai sesama.

Peran utama dalam perkembangan anak di rumah adalah orang tua. Karena orang tua  adalah kunci utama terhadap perkembangan anak seperti apa nantinya. Maka dari itu ajarilah anak sejak dini mungkin tentang pentingnya dalam menjaga kerukunan satu sama lain sebagai makhluk sosial, yang saling membutuhkan satu sama lain.

Berilah pengetahuan tentang cara berinteraksi dengan baik dan sopan. Ajarkan kepada anak-anak sejak dini tentang bagaimana cara bertutur yang baik kepada yang lebih tua, dan bagaimana caranya yang baik dalam berinteraksi.

Tanamkanlah akhlak yang baik dalam diri anak sejak dini, agar nantinya sikap dan perilakunya saat beranjak dewasa bisa menjadi panutan dan contoh yang baik dalam berperilaku kesehariannya, agar tidak merugikan orang lain dalam bertindak.

Pendidikan Agama yang benar akan mampu memberikan pemahaman dan ajaran yang benar pula terhadap ajaran agama tersebut, sehingga anak-anak akan tahu bahwa dalam agama tidak ada ajaran tentang kejelekan. Karena munculnya kelompok radikal, itu dampak dari kurangnya terhadap pemahaman Agama itu sendiri. Jangan biarkan anak-anak kita salah pemahaman dan jauh dari Agama yang sebenarnya ajarkan.

Dan yang tidak kalah penting adalah, anak-anak seharusnya kita ajarkan tentang pentingnya menumbuhkan semangat nasionalisme dalam diri anak agar kelak ketika beranjak dewasa semangat dalam bernegara dan cinta tanah air semakin membentuk.

Peran generasi bangsa sangatlah penting untuk negara Indonesia yang plural, negara yang berbagai macam suku, bangsa, dan Agama. Agar masyarakat   tetap bersatu dan saling menghormati satu sama lain.

Dengan  menerapkan apa yang penulis paparkan di atas, maka secara otomatis kita menyelamatkan generasi bangsa dari bahayanya  radikalisme. Wallahu a’lam.

 

SAIFUL BAHRI, Mahasiswa S1 Studi Agama-agama di  UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta dan Aktivis Garawiksa Institute Yogyakarta.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru